![]() |
Kepala Kementerian Agama Dr. H. Chaeroni Hidayat, S.Ag., M.M. Gelar Acara Donor Darah dalam Rangka Hari Amal Bhakti ke-79 di MAN 2 Banyuwangi |
Kegiatan donor darah ini, yang diselenggarakan pada pagi hari, mendapat dukungan penuh dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyuwangi. PMI turut serta menyediakan tenaga medis serta peralatan untuk melakukan pemeriksaan dan pengambilan darah. Puluhan peserta dengan penuh semangat mendaftar untuk mendonorkan darah mereka, sebagai bentuk nyata dari komitmen mereka untuk membantu sesama, khususnya pasien yang membutuhkan transfusi darah di rumah sakit setempat.
Dr. H. Chaeroni Hidayat, S.Ag., M.M., yang juga memberikan sambutan pada acara ini, menjelaskan bahwa kegiatan donor darah adalah salah satu wujud nyata dari kepedulian Kementerian Agama dalam memperingati Hari Amal Bhakti ke-79. “Hari Amal Bhakti bukan hanya sebuah perayaan, tetapi lebih dari itu, ini adalah saat kita untuk berbagi kepada sesama. Dengan donor darah ini, semoga darah yang kita sumbangkan dapat menyelamatkan banyak nyawa yang membutuhkan,” ujar Chaeroni dalam sambutannya.
Kegiatan donor darah ini juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara sesama anggota Kementerian Agama dan masyarakat, serta menyadarkan pentingnya kegiatan kemanusiaan yang sering kali luput dari perhatian banyak orang. Dalam situasi darurat, darah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat vital, dan dengan kegiatan seperti ini, masyarakat diajak untuk lebih peduli terhadap keberlanjutan hidup sesama.
![]() |
"Donor Darah Bersama: Ibu Guru dan Murid MAN 2 Banyuwangi Sumbangkan Darah untuk Kemanusiaan" |
Di tempat terpisah, Kepala MAN 2 Banyuwangi, Drs. H. Saeroji, M.Ag., menyampaikan bahwa kegiatan donor darah ini merupakan salah satu rangkaian acara yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Amal Bhakti Kementerian Agama. “Tahun ini, tema Hari Amal Bhakti kami angkat dengan semangat transformasi digital, namun tidak lupa, kami juga mengingatkan pentingnya semangat kebersamaan dalam aksi sosial seperti ini,” jelas Saeroji.
Dengan semangat ini, kegiatan donor darah diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Banyuwangi untuk aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan. Dalam situasi apapun, aksi sederhana seperti donor darah dapat memberikan dampak besar bagi mereka yang membutuhkan, terlebih lagi di saat musim transisi pandemi yang telah menyulitkan banyak pihak.
Melalui acara ini, Kementerian Agama Banyuwangi ingin menegaskan bahwa peringatan Hari Amal Bhakti bukan hanya sekadar seremonial belaka. Lebih dari itu, ini adalah ajang untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, apalagi dalam situasi yang penuh tantangan seperti sekarang ini. “Kami berharap acara seperti ini bisa terus berlanjut, tidak hanya di tingkat Kementerian Agama, tetapi juga menginspirasi banyak pihak untuk terlibat dalam kegiatan sosial lainnya,” kata Dr. H. Chaeroni Hidayat.
Selain itu, Kepala Kementerian Agama Banyuwangi juga berharap kegiatan ini bisa membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat, dengan semakin tingginya kesadaran akan pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama. Semoga dengan semangat kebersamaan, kita semua bisa mengatasi berbagai tantangan yang ada dan memberikan kebaikan bagi banyak orang.
Acara donor darah ini, yang menggabungkan berbagai elemen masyarakat, diharapkan tidak hanya menjadi kegiatan sesaat, tetapi juga menjadi gerakan yang melibatkan masyarakat lebih luas untuk peduli dan terlibat dalam berbagai aksi kemanusiaan. Kegiatan seperti ini akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi mereka yang menerima darah, tetapi juga bagi mereka yang mendonorkan darahnya, karena kita semua adalah bagian dari satu tubuh besar, yang saling membutuhkan.
Melalui kegiatan ini, semoga masyarakat Banyuwangi semakin peduli terhadap sesama, dan semakin banyak yang tergerak untuk berbagi kebaikan. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Kementerian Agama Banyuwangi, “Semoga darah yang kita sumbangkan ini bisa menjadi berkah bagi kita semua, dan bermanfaat untuk mereka yang membutuhkan.”. [iks Edit,rf]
Posting Komentar