no fucking license
Bookmark

JENANG MANTENAN DI DUSUN MENTARAMAN


Foto : Adonan Jenang yang sedang diolah beberapa orang di acara pernikahan di Banyuwangi. Sabtu (23/03/2019) (Foto : iksan /GLOBENEWS)

GLOBE~BANYUWANGI. Jenang Tradisional yang memiliki rasa manis 'legi' seolah menjadi jajanan yang diwajibkan untuk hajatan pernikahan (mantenan) di Banyuwangi. Untuk membuatnya diperlukan tenaga yang ekstra diaduk terus menerus selama kurang lebih enam sampai delapan jam.

Seperti yang dilakukan dalam Mantenan warga dusun Mentaraman, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, ketika para warga mengolah jenang Manten, sabtu ( 23/03/2019).

Selain wajib ternyata olahannya ini sebagai wujud rasa syukur bagi mempelai berdua. Jalinan suci akan langgeng  bila jenang yang terbuat dari Tape ketan, perasan kelapa ( santan) dan gula merah dihidangkan pada tamu undangan. Biasanya jenang ini di suguhkan dengan makanan lainya

Itu sebabnya jenang manten keberadaan sangat langka karena hanya bisa dijumpai di musim hajatan pernikahan .
Jadi jenang manten adalah jenang yang dibuat untuk acara pengantin atau pernikahan.

Kasno (50) ketika ditemui media Globe Mengatakan Dalam sekali pembuatan jenang manten biasanya dibutuhkan sekitar empat hingga lima orang untuk mengaduknya bahkan sampai bergantian.

Proses pembuatan jenang manten bisa dibilang sangat sulit. Memasaknya harus menggunakan kuali ukuran besar dan harus menggunakan kayu bakar agar rasa khas jenang manten tidak pudar.

Saat memasak jenang manten inilah yang selalu ditunggu-tunggu warga karena selama proses memasak berlangsung warga dapat saling berinteraksi dengan guyonan dan candaan sehingga menimbulkan keakraban dan semangat gotong royong memasak dan mengaduk jenang manten sampai matang. Katanya.

Jenang manten sudah menjadi tradisi bagi masayakat Banyuwangi sejak dulu

"Dengan tujuan merekatkan kekeluargaan, keakraban, dan gotong royong antar warga", imbuhnya. (IKS/ YT/GLOBENEWS )
Posting Komentar

Posting Komentar