no fucking license
Bookmark

Kepala BBKP Belawan Hasrul : 1.821,24 ton Melepas Eksport Jahe Asal Sumatera

Belawan l Globe News l  Ekspor jahe dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ke sejumlah negara terus mengalami pertumbuhan baik dari segi volume maupun nilai ekspornya.


Belawan l Globe News l
Ekspor jahe dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ke sejumlah negara terus mengalami pertumbuhan baik dari segi volume maupun nilai ekspornya.

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Belawan Hasrul mengatakan, Sabtu (13/7/2019), 

“Sejak Januari hingga 12 Juli 2019, ekspor jahe yang kita lepas ada sembilan kali pengiriman dengan total volume sebanyak 1.821.240 kg atau berkisar 1.821,24 ton dengan nilai ekspor berkisar Rp5.285.766.663,” kata Hasrul

Harga Kentang dari Petani Naik Jadi Rp7.000/Kg. Sementara di periode yang sama tahun 2018, nilai ekspornya hanya berkisar Rp4.490.380. Tetapi sepanjang tahun 2018, SambungHasrul, volume ekspor jahe melejit hingga 16 kali pengiriman dengan total volume ekspor sebanyak 1.306,346 ton.

“Dari volume ekspor itu, nilai barang yang diperoleh berkisar Rp31.238.651.898,” terangnya.

Dikatakannya, jahe yang diekspor melalui BBKP Belawan itu berasal dari Kabupaten Simalungun yang tersebar di 11 kecamatan, namun penghasil terbesar ada di dua kecamatan yakni Kecamatan Silau Kahean dan Dolok Pardamean.

Adapun negara tujuan ekspor jahe asal Sumut itu, menurut Hasrul, Jepang, Thailand Malaysia, Singapura dan Pakistan. Di negara tujuan, jahe tersebut digunakan sebagai bahan baku untuk herbal, permen dan bumbu dapur.

“Negara pengimpor sangat menyukai jahe asal Sumut karena selain ukurannya yang besar juga rasanya yang pedas,” ucap Hasrul.

Masih kata dia, di tahun 2017, Sumut pernah mengimpor jahe. Tetapi jahe yang diimpor adalah jahe merah dan itupun hanya sekali.tutupnya.

Sebelumnya, Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian (Kementan), untuk pertama kalinya melepas ekspor jahe dari Kabupaten Bandung ke Bangladesh.

“Untuk pertama kalinya, hasil bumi Kabupaten Bandung berupa jahe kita ekspor ke Bangladesh sebanyak 54 ton dengan nilai ekspor berkisar Rp 680 juta. Ekspor itu, kita lakukan akhir Juni lalu,” kata Kepala Barantan Ali Jamil.

Dikatakannya, berdasarkan data sistem otomatisasi perkarantinaan, IQFAST di unit pelaksana teknis Bandung, total nilai ekonomi ekspor komoditas pertanian di Bandung tahun 2018 tercatat mencapai Rp 1,6 triliun.

Sementara di pertengahan tahun 2019, nilai ekspor komoditas pertanian telah mencapai Rp 3,3 triliun.

Seluruh jajaran di Kementerian Pertanian termasuk Barantan sesuai instruksi Menteri Pertanian, Amran Sulaiman terus melakukan terobosan dan inovasi.

“Targetnya adalah mengakselerasi dan meningkatkan ekspor komoditas pertanian,” pungkas Jamil.(surya atm/Globe News sumut)
Posting Komentar

Posting Komentar