Marelan l Media Globe News l
Sumarni (62) penderita kanker payudara di Pasar V, lingkungan 35, Kelurahan Rengas pulau, Kecamatan Medan Marelan sangat membutuhkan ukuran tangan sang dermawan.
Betapa tidak, istri dari Dasuki (82) ini menderita penyakit kanker payudara sudah setahun dengan kondisi yang sangat memperhatikan.
Benjolan sudah menjadi berlubang di payudara wanita paru baya itu menyulitkan untuk bergerak. Sehingga ia hanya terbaring lemas dan setiap hari merintih kesakitan tak kuasa menahan sakit yang dideritanya.
Kendati mengidap penyakit, namun Ibu Rumah Tangga tersebut hanya dirawat di rumah yang terletak di Pasar V, lingkungan 35, Kelurahan Rengas pulau, Kecamatan Medan Marelan
karena keterbatasan dana untuk berobat.
Dasuki, suami dari Sumarni tak bisa berbuat banyak selain hanya mencari rumput-rumput liar yang dijadikan ramuan untuk menghilangkan rasa denyut penyakit isterinya. Sesekali, tanpa disadari, ia tak mampu membendung butiran air mata yang menetes dari sudut matanya melihat penderita istri tercinta.
Rasa sedih bercampur pilu merasuki hati pria yang dahulu pernah berjualan rempelo di Pasar Marelan. Karena penyakit itu pula, Dasuki harus kerja keras mencari rumput liar untuk mengobati penyakit kanker payudara istri tersayang. Tak pelak, dirinya pun juga terbaring sakit karena kelelahan mencari rumput tersebut.
"Suami mana tidak sedih melihat istrinya
mengalami penyakit ini. Namun apalah daya, karena kesulitan biaya sehingga kami harus merawatnya di rumah saja. Walau demikian, mencari rumput liar yang dijadikan ramuan harus tetap dicari untuk menghilangkan rasa sakit," ratap Dasuki dengan butiran air mata saat ditemui dikediamanya, Senin (21/10/2019) sore sekitar pukul 18.00 WIB.
Dasuki juga mengaku, dirinya pernah membawa istri ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Sebelum penyakit kanker payudara menjadi lubang dan keroak. Saya pernah membawa istri ke Puskesmas. Disitu, saat diperiksa hanya benjolan saja. Tapi, lambat laun penyakitnya semakin parah dan hingga sekarang hanya terbaring karena tidak memiliki uang buat berobat," akunya.
Hal yang sama juga diungkapkan Fika (38) anak kandung Sumarni. Ia tak bisa berbuat banyak selaian hanya bisa berpasrah kepada Allah SWT atas penderitaan yang dialami ibunda tersayang.
"Sebagai buru cuci aku hanya bisa pasrah kepada Allah SWT agar penyakit kanker payudara Ibu dapat disembuhkan. Sebab, untuk beli obat penghilang rasa denyut harus menyediakan dana sebesar Rp. 30000,- jadi kalau satu bulan Rp.900.000. Sedangkan kebutuhan dirumah masih kurang," ucap Fika dengan mata berkaca-kaca.
Dari itu, keluarga yang kehidupanya pas-pasan ini berharap dari seorang dermawan untuk dapat membantu pengobatan ibunda tercintanya.
"Kami berharap ada bantuan uluran tangan dari seorang derwanan. Agar penyakit Ibu Sumarni bisa segera ditangani dan dirawat di rumah sakit," harap Fika dengan linangan air mata yang jatuh dari sudut matanya.(surya atm/Globenews sumut)





Posting Komentar