![]() |
Pertanian Cabe di Kampung pertanian Alaskobong, Krajan Wetan, Desa Temuguruh Tanggal: 05 Agustus 2023 |
GLOBE - Banyuwangi - Petani cabe di Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, menghadapi kesulitan yang signifikan dalam menjalankan usaha mereka. Mereka mengeluhkan biaya produksi yang terus meningkat sementara harga jual cabe yang tidak stabil. Situasi ini telah mengancam pendapatan mereka dan meningkatkan ketidakpastian dalam keberlanjutan usaha pertanian mereka.
Para petani di Kampung pertanian Alaskobong, Dusun Krajan wetan, Desa Temuguruh melaporkan bahwa biaya-biaya produksi telah naik secara drastis dalam beberapa tahun terakhir. Biaya bibit, pupuk, pestisida, dan upah buruh semakin membebani petani cabe. Mereka menghadapi masalah dalam mendapatkan bibit cabe yang berkualitas dengan harga yang terjangkau, serta terpaksa membayar harga pupuk dan pestisida yang semakin tinggi. Hal ini mempengaruhi marjin keuntungan mereka dan menghambat perkembangan usaha pertanian di daerah tersebut.

Selain itu, fluktuasi harga jual cabe juga menjadi sumber kekhawatiran bagi petani. Harga cabe terkadang naik dengan tajam, menghasilkan keuntungan yang baik bagi petani. Namun, tidak jarang harga cabe tiba-tiba anjlok hanya dalam hitungan hari, yang berdampak negatif pada pendapatan petani. Mereka kesulitan merencanakan dalam jangka panjang dan menghadapi risiko finansial yang tinggi karena perubahan harga yang tidak stabil.
Berbagai faktor telah diketahui mempengaruhi fluktuasi harga cabe. Permintaan dan penawaran, faktor cuaca yang tidak dapat diprediksi, serta intervensi pasar dari tengkulak atau pedagang besar, semuanya berperan dalam perubahan harga cabe yang tidak konsisten. Petani cabe di Desa Temuguruh merasa tidak memiliki kontrol atas fluktuasi harga ini dan mengalami kesulitan dalam menjual hasil panen mereka dengan harga yang menguntungkan.
Untuk membantu petani cabe menghadapi tantangan ini, sala satu pengusaha setempat telah meluncurkan program bantuan. Program ini mencakup biaya efektif pembelian bibit dan pemeliharaan tanaman, upaya untuk meningkatkan akses pasar bagi petani, dan pengaturan kerjasama langsung antara petani dan pengecer untuk mengurangi peranan tengkulak dalam rantai pasok. Pengusaha juga sedang menjajaki peluang kerjasama dengan Toko toko pertanian setempat untuk memberikan obat obat yang dibutuhkan oleh petani cabe dalam mengelola usaha mereka dengan lebih efisien.
Diharapkan bahwa upaya ini akan membantu mengurangi beban biaya produksi bagi petani cabe dan memberikan stabilitas harga yang lebih baik. Ini akan memungkinkan para petani untuk mendapatkan pendapatan yang lebih konsisten dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Desa Temuguruh.

( Berita masih berlanjut....? ), Perlu diingat bahwa bahwa berita di atas hanya bersifat informatif dari petani cabe di suatu daerah. Tujuannya hanyalah untuk memberikan gambaran tentang tantangan yang mungkin dihadapi oleh petani cabe dan bagaimana upaya pemerintah setempat dalam mendukung mereka ?
(MGN, Fq )
Posting Komentar