![]() |
Oleh : Azam Khan & partner |
JAKARTA - Advokat yang berdomisili di Jakarta, Azam Khan, menegaskan bahwa kita sedang berada dalam keadaan darurat. Negeri ini, kata Azam, seakan di bawah bayang-bayang oligarki yang semakin mengancam kehidupan bangsa. Para cukong yang memiliki kekayaan tanpa batas mampu mengatur jalannya pemerintahan, dari tingkat menteri hingga pejabat tinggi seperti Kapolri dan bahkan TNI.
"Kita ini jenis bangsa yang kurang bisa memahami bahwa demokrasi bukan hanya sekadar memilih pemimpin," ujar Azam dengan nada penuh kekhawatiran. "Para cukong ini bisa mengendalikan segalanya, termasuk gubernur, walikota, bupati, hingga pejabat tingkat kelurahan dan desa. Mereka memiliki kekuasaan yang sangat luas dan dalam, dan ini sangat mengkhawatirkan."
Azam menggarisbawahi bahwa para cukong ini mampu menciptakan undang-undang sesuai pesanan mereka, yang bertujuan untuk menghancurkan sistem yang sudah terbentuk dengan baik di Indonesia. "Ini bukan penjajahan perang konvensional, melainkan penjajahan halus yang sulit diproses secara hukum, karena hukum pun sudah dikendalikan dan direkayasa oleh mereka."
Azam khawatir bahwa rakyat Indonesia yang berjumlah 280 juta orang ini sedang dihancurkan oleh segelintir orang yang memanfaatkan bayangan para cukong yang konon memiliki hubungan dengan kelompok yang disebut 'Sembilan Naga'. "Sentralnya hanya di komunisme, dan dampaknya sudah dirasakan oleh rakyat Indonesia," tambahnya dengan nada prihatin.
Namun, Azam tetap optimis dan berharap Indonesia yang diberkati oleh Allah akan tetap dijaga. "Saya meminta kepada presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto, untuk memperhatikan kondisi serius darurat ekonomi, sosial, budaya, dan hukum di negeri ini. Kami tidak berharap pada wakilnya yang jelas jelas sudah menabrak UU. Kami juga berharap rakyat dapat mengawasi semua ini karena melibatkan intelijen yang diduga terkait dengan komunisme."
Azam menutup opininya dengan pesan yang penuh harapan. "Saya mencintai Indonesia yang rahmatan Lil Al-Amin. Semoga apa yang saya sampaikan ini menjadi perhatian banyak pihak dan dapat memicu tindakan nyata demi keselamatan dan kemajuan bangsa ini." (*)
"Kita ini jenis bangsa yang kurang bisa memahami bahwa demokrasi bukan hanya sekadar memilih pemimpin," ujar Azam dengan nada penuh kekhawatiran. "Para cukong ini bisa mengendalikan segalanya, termasuk gubernur, walikota, bupati, hingga pejabat tingkat kelurahan dan desa. Mereka memiliki kekuasaan yang sangat luas dan dalam, dan ini sangat mengkhawatirkan."
Azam menggarisbawahi bahwa para cukong ini mampu menciptakan undang-undang sesuai pesanan mereka, yang bertujuan untuk menghancurkan sistem yang sudah terbentuk dengan baik di Indonesia. "Ini bukan penjajahan perang konvensional, melainkan penjajahan halus yang sulit diproses secara hukum, karena hukum pun sudah dikendalikan dan direkayasa oleh mereka."
Azam khawatir bahwa rakyat Indonesia yang berjumlah 280 juta orang ini sedang dihancurkan oleh segelintir orang yang memanfaatkan bayangan para cukong yang konon memiliki hubungan dengan kelompok yang disebut 'Sembilan Naga'. "Sentralnya hanya di komunisme, dan dampaknya sudah dirasakan oleh rakyat Indonesia," tambahnya dengan nada prihatin.
Namun, Azam tetap optimis dan berharap Indonesia yang diberkati oleh Allah akan tetap dijaga. "Saya meminta kepada presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto, untuk memperhatikan kondisi serius darurat ekonomi, sosial, budaya, dan hukum di negeri ini. Kami tidak berharap pada wakilnya yang jelas jelas sudah menabrak UU. Kami juga berharap rakyat dapat mengawasi semua ini karena melibatkan intelijen yang diduga terkait dengan komunisme."
Azam menutup opininya dengan pesan yang penuh harapan. "Saya mencintai Indonesia yang rahmatan Lil Al-Amin. Semoga apa yang saya sampaikan ini menjadi perhatian banyak pihak dan dapat memicu tindakan nyata demi keselamatan dan kemajuan bangsa ini." (*)
Posting Komentar