MEDIAGLOBENASIONAL.COM 20/07/2024
OPINI -SAYA tidak sedang membahas kenapa harga BBM di Indonesia melonjak tajam. Saya tidak sedang menduga-duga siapa yang diuntungkan dengan kenaikan ini. Saya tidak sedang mengatakan bahwa ini adalah hasil dari kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat.Tetapi, saya ingin menyoroti dampak dari harga BBM yang melambung tinggi ini terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat kita. Ketika harga BBM naik, itu bukan sekadar angka di papan harga SPBU. Kenaikan ini merembet ke segala aspek kehidupan kita. Biaya distribusi barang-barang pokok melonjak, membuat harga beras, gula, dan minyak goreng ikut melambung tinggi. Konsumen, terutama yang berpenghasilan rendah, harus berjuang keras menyesuaikan anggaran mereka.
Sementara itu, di negara tetangga, Malaysia, harga BBM jauh lebih murah. Kenapa bisa begitu? Di sana, subsidi BBM diterapkan dengan lebih bijaksana. Sedangkan di sini, penyesuaian harga BBM non-subsidi terus dilakukan, meski harga minyak mentah dunia naik dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah. Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengatakan bahwa penyesuaian harga BBM non-subsidi dilakukan untuk mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi. Tetapi, apa dampaknya bagi rakyat kecil? Harga Pertalite yang Rp 10.000 per liter, Pertamax Rp 12.950 per liter, Pertamax Turbo Rp 14.400 per liter, Dexlite Rp 14.550 per liter, Pertamina Dex Rp 15.100 per liter, dan Pertamax Green 95 Rp 13.900 per liter.
Harga BBM Meroket, Kebutuhan Pokok Melambung, Lapangan Kerja Menghilang!
Saya tidak sedang meremehkan kebijakan pemerintah dalam penyesuaian harga BBM. Tetapi, apa yang terjadi di lapangan sangat nyata. Sektor-sektor vital seperti pertanian dan manufaktur tercekik habis-habisan oleh biaya operasional yang melambung. Banyak perusahaan terpaksa memotong tenaga kerja untuk bertahan hidup. Ini adalah lingkaran setan yang menghancurkan daya beli masyarakat dan meruntuhkan stabilitas ekonomi kita.
Perbedaan harga BBM dengan Malaysia juga memicu penyelundupan BBM yang marak. Aktivitas ilegal ini tidak hanya merampok pendapatan negara, tetapi juga mengancam keamanan nasional dan menciptakan ketidakadilan yang menyakitkan bagi masyarakat yang membeli BBM secara legal. Ini adalah penghinaan bagi keadilan!
Pertanyaan besarnya adalah, kenapa dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi situasi ini? Kenapa harga BBM di Indonesia bisa begitu tinggi, sementara di Malaysia jauh lebih murah? Kenapa subsidi yang seharusnya membantu rakyat kecil malah menciptakan ketimpangan yang semakin lebar?
Pemerintah harus segera merombak kebijakan energi yang mencekik leher rakyat kecil. Kita butuh solusi yang lebih adil dan berkelanjutan. Subsidi yang tepat sasaran, pengembangan energi terbarukan, dan penegakan hukum untuk mengatasi penyelundupan BBM adalah langkah yang harus diambil sekarang juga.
Saatnya Bertindak!
Dukung kebijakan energi yang lebih adil dan berkelanjutan! Pemerintah Indonesia harus menerapkan subsidi yang tepat sasaran dan mengembangkan energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada BBM. Kolaborasi antar negara dalam penegakan hukum sangat penting untuk mengatasi penyelundupan BBM yang menggerogoti negara. Kita bisa menciptakan ekonomi yang lebih stabil dan adil bagi semua lapisan masyarakat. Bertindak sekarang atau terpuruk selamanya!
Penulis Opini : @Rofiq (20/07/2024)
Publikasi: MEDIAGLOBENASIONAL.COM
Posting Komentar