no fucking license
Bookmark

Mendorong Keberlanjutan Melalui Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Sisa Sayuran Terbuang

MEDIAGLOBENASIONAL.COM -Selasa ( 16/7/2024 ) Di dalam upaya untuk mengurangi limbah organik dan meningkatkan kesadaran akan keberlanjutan, Kelompok 66 Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya (MMD UB) yang beranggotakan 14 orang, yaitu Azza Arif Cahyanti, Febi Ola Purba, Nurul Chairunnisa, Arya Seta Kramawijaya, Galuh Amanda, Farah Ni'mah F.,  Sheera Firsta Zikha A., M. Bintang Prazega, Dea Gracelyn S., Annisa Mumtaz Karima, Wulan Safitri, Huda Atqiya, M. Akmal Baihaqi, M. Indra Kharisma P. menggelar acara sosialisasi yang bertujuan untuk mempromosikan pembuatan pupuk organik cair dari sisa sayuran yang tidak terpakai. Acara ini diselenggarakan di aula Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, yang dihadiri oleh berbagai pihak termasuk Elik Widyaningsih, SP sebagai Pembimbing Lapangan (PPL), Arief Rahman Hakim, S.Sos, M.M selaku Kepala Kelurahan, serta 22 perwakilan anggota kelompok tani.

Tujuan dan Manfaat Pupuk Organik Cair

Pembuatan pupuk organik cair merupakan salah satu langkah penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan. Dengan memanfaatkan sisa sayuran yang biasanya dibuang, kita tidak hanya mengurangi jumlah sampah organik yang mencemari lingkungan, tetapi juga menghasilkan pupuk yang kaya akan nutrisi untuk tanaman. Pupuk organik cair dapat meningkatkan kualitas tanah, memperbaiki struktur tanah, serta meningkatkan produktivitas tanaman secara alami tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya.

Selama acara sosialisasi, para peserta diajak untuk memahami proses pembuatan pupuk organik cair secara praktis. Langkah-langkah termasuk pengumpulan sisa sayuran, fermentasi, dan penyaringan dilakukan dengan bimbingan dari dua mahasiswa kelompok 66 dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Farah Ni'mah F. dan M. Indra Kharisma P.H. Para peserta diberikan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan proses tersebut. 

Arief Rahman Hakim, S.Sos, M.M,  Kepala Kelurahan Bulusan, berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat. Dengan peningkatan pemahaman tentang cara mengelola sisa sayuran menjadi pupuk organik cair, diharapkan para warga dapat menerapkan praktik ini dalam skala rumah tangga atau skala lebih besar, seperti di kebun atau lahan pertanian komunal.

Sementara itu Elik Widyaningsih, SP mengatakan acara sosialisasi ini bukan hanya tentang pembuatan pupuk organik cair semata, tetapi juga merupakan upaya nyata untuk mempromosikan gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan di kalangan masyarakat lokal. Dengan berkolaborasi antara institusi pendidikan, pemerintah lokal, dan masyarakat, yang  mana kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, lebih sehat, dan lebih produktif untuk masa depan yang berkelanjutan. ( Galuh / ikhsan )

Posting Komentar

Posting Komentar