no fucking license
Bookmark

Teriakan Mahasiswa di Balik Gedung DPR: Tidak Ada Lagi Tempat untuk Kezaliman

"Kemarahan mahasiswa ini kata kata mahasiswa ini saat demo di gedung DPR RI jakarta karena Jokowi audah menyiapkan anak anaknya untuk menjadi generasi penerus Rezim biadabnya ini"

MEDIAGLOBENASIONAL.COM -Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2024 — Di bawah langit kelabu Jakarta, suara perlawanan membuncah dari aliansi mahasiswa yang menamakan diri “Ibu Pertiwi Memanggil”. Di belakang Gedung DPR/MPR RI, Jalan Gelora, Jakarta Pusat, mereka dengan tegas menyatakan bahwa kepercayaan mereka terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah sirna. “Hari ini kami tegaskan, tidak lagi percaya kepada seluruh unsur pemerintah. Terlalu banyak teman kami yang ditindak secara represif!” seru Bhifa Agus Rianto, salah satu perwakilan mahasiswa, dengan lantang.

Suara mereka bukan sekadar teriakan tanpa makna; itu adalah panggilan untuk bertindak, sebuah seruan yang mengarah langsung ke jantung aparat keamanan TNI AD, AU, AL, dan jajaran kepolisian. “Wahai aparat, dengarkan ini: demo kami mungkin tidak ditayangkan di televisi, tetapi perjuangan kami sangat nyata! Sudah cukup kalian menjadi pelindung rezim yang menzalimi negeri ini. Jika kalian ingin tetap diakui oleh seluruh rakyat Indonesia, belalah kepentingan rakyat, bukan rezim yang biadab ini!”

Kemarahan mahasiswa semakin membara ketika mereka menuduh Jokowi tengah mempersiapkan anak-anaknya sebagai pewaris kekuasaan yang mereka anggap zalim. “Jokowi sudah menyiapkan anak-anaknya untuk meneruskan dinasti yang hanya memperpanjang penderitaan rakyat. Kami tidak akan diam, kami tidak akan mundur!” teriak Bhifa dengan suara yang bergetar oleh kemarahan dan keteguhan.

Di tengah panasnya siang itu, mahasiswa yang tergabung dalam aliansi ini mengingatkan semua pihak bahwa perjuangan mereka bukan sekadar aksi protes biasa. Ini adalah seruan dari hati yang paling dalam, sebuah peringatan bagi mereka yang berdiri di sisi kekuasaan tanpa hati nurani. “Kalian yang duduk di kursi kekuasaan, ingatlah bahwa rakyatlah yang memiliki negeri ini. Jangan biarkan diri kalian dicap sebagai pengkhianat karena mendukung rezim yang menindas rakyat. Kami, mahasiswa, akan terus berjuang demi kedaulatan NKRI, meski nyawa yang harus menjadi taruhannya.”

Mahasiswa yang berkumpul hari itu membuktikan bahwa suara mereka tak bisa dibungkam, meski media mencoba menutupinya. Dengan semangat membara, mereka menegaskan bahwa perlawanan ini tidak akan berhenti sampai keadilan ditegakkan dan rakyat kembali menjadi pemilik sah dari negeri ini. “Kami akan terus berdiri di sini, menentang segala bentuk kezaliman, sampai hari kemenangan tiba. Ini bukan sekadar perlawanan, ini adalah perang untuk masa depan NKRI yang lebih adil dan bermartabat,” pungkas Bhifa, diiringi gemuruh dukungan dari rekan-rekannya.

Sang Panggilan Ibu Pertiwi telah datang, dan mahasiswa Indonesia menjawab dengan nyala api perlawanan yang tak akan pernah padam. (*)

Posting Komentar

Posting Komentar