no fucking license
Bookmark

Tegur Sapa Muslim di Australia: Kisah dari Zamrud Khan

Zamrud Khan, warga Indonesia di Melbourne, bersama jamaah Muslim usai salat Jumat. Kehidupan Muslim di Australia penuh keakraban dan solidaritas meski minoritas.

GLOBE NASIONAL -Melbourne, Australia – Dalam pesan WhatsApp yang diterima oleh Globe Nasional pada 27 September 2024, Zamrud Khan, warga Indonesia asal Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang saat ini tinggal di Australia, membagikan pengalamannya mengenai kehidupan Muslim di Melbourne. Zamrud menggambarkan bagaimana komunitas Muslim di negara mayoritas non-Muslim ini hidup dengan penuh keharmonisan dan persaudaraan.

Pada hari itu, kebetulan Salat Jumat di Melbourne dilaksanakan sedikit lebih siang, sekitar pukul 13.45 waktu setempat, karena hari libur nasional yang bersamaan dengan akhir pekan panjang di Australia. Pelaksanaan Salat Jumat di Australia sering terbagi dalam dua sesi, menyesuaikan dengan kapasitas masjid yang terbatas dan populasi Muslim yang terus meningkat.

Hal yang paling mengesankan bagi Zamrud adalah sapaan hangat antar-Muslim di Australia. "Setiap kali bertemu sesama Muslim, baik pria maupun wanita, mereka selalu menyapa dengan 'Assalamualaikum, how are you, brother?' untuk pria dan 'Assalamualaikum, how are you, sister?' untuk wanita," ungkapnya. Sapaan ini telah menjadi bagian dari budaya Muslim di Australia, menegaskan betapa eratnya ikatan di antara sesama Muslim meskipun hidup di lingkungan yang mayoritas non-Muslim.

Zamrud juga menyampaikan bahwa populasi Muslim di Australia berkembang pesat. Namun, tantangan yang dihadapi adalah terbatasnya kapasitas masjid untuk menampung jamaah yang semakin banyak. “Masjid-masjid di sini sering penuh, sehingga beberapa komunitas Muslim mengubah gudang atau toko menjadi tempat ibadah. Mereka bahkan ada yang membeli properti atau memberikan tempat secara cuma-cuma agar bisa digunakan untuk Salat Jumat atau kegiatan ibadah lainnya,” cerita Zamrud.

Selain aspek peribadatan, Zamrud juga mencatat bagaimana umat Islam di Australia aktif menyuarakan kepedulian terhadap isu-isu global, khususnya terkait Palestina. Hampir setiap hari Ahad, Muslim di Melbourne dan kota-kota lain rutin mengadakan aksi damai untuk mendukung Palestina. “Ini adalah bentuk solidaritas terhadap penderitaan rakyat Palestina. Bahkan, beberapa restoran di sini menjual pizza khusus sebagai bentuk protes terhadap Zionis Israel,” tambahnya.

Kisah yang dibagikan Zamrud Khan ini menggambarkan bahwa meskipun hidup sebagai minoritas, komunitas Muslim di Australia tetap mampu menjaga nilai-nilai persaudaraan dan solidaritas, baik di tingkat lokal maupun internasional. Kehidupan mereka menjadi contoh bahwa keberagaman bukanlah halangan untuk membangun harmoni, melainkan kekuatan yang menyatukan umat dari berbagai latar belakang.

Sumber: Zamrud Khan, warga negara Indonesia yang saat ini tinggal di Australia, melalui pesan WhatsApp kepada *Globe Nasional.

Posting Komentar

Posting Komentar