no fucking license
Bookmark

Pelatihan Pemulasaraan Jenazah di Desa Sempu: Menggugah Kesadaran akan Fardu Kifayah


Selasa, 3 November 2024, telah dilaksanakan Pelatihan Pemulasaraan Jenazah di pendopo Kantor Desa Sempu, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Kegiatan ini dipimpin oleh Ibu Diah Utami, SP, Ketua PKK Desa Sempu, dan dihadiri oleh para ibu-ibu PKK, tokoh Muslimat, serta masyarakat sekitar.

Pendopo Kantor Desa Sempu, Kecamatan Sempu, menjadi saksi antusiasme warga yang berkumpul untuk mengikuti pelatihan pemulasaraan jenazah. Kegiatan ini dengan tujuan memberikan pengetahuan mendalam tentang salah satu kewajiban fardu kifayah dalam Islam.

GLOBE NASIONAL - Banyuwangi, 3 November 2024 – Pendopo Kantor Desa Sempu, Kecamatan Sempu, menjadi saksi antusiasme warga yang berkumpul untuk mengikuti pelatihan pemulasaraan jenazah. Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua PKK Desa Sempu, Ibu Diah Utami, SP, dengan tujuan memberikan pengetahuan mendalam tentang salah satu kewajiban fardu kifayah dalam Islam.


“Ilmu ini wajib dikuasai, karena jika tidak ada yang melaksanakannya, kita semua akan berdosa,” ujar Ibu Diah dalam wawancara eksklusif. Beliau juga mengisahkan kejadian sebelumnya di mana seorang warga meninggal dunia, tetapi tidak ada ustaz atau mudin yang tersedia karena berhalangan. Kejadian itu menjadi dorongan utama diadakannya pelatihan ini.


Pelatihan Pemulasaraan Jenazah yang dilaksanakan di Desa Sempu, Banyuwangi, salah satu materi penting adalah tata cara mengkafani jenazah sesuai syariat Islam

Materi dan Peserta Pelatihan Peserta pelatihan ini mayoritas terdiri dari ibu-ibu PKK, tokoh Muslimat, serta warga yang aktif dalam kegiatan sosial. “Kami ingin semua warga, khususnya ibu-ibu, memiliki keterampilan ini. Harapannya, mereka tidak hanya sekadar hadir saat takziah, tetapi juga bisa berkontribusi langsung,” jelas Ibu Diah.

Materi yang diajarkan meliputi tata cara memandikan, mengkafani, dan prosedur dasar lainnya yang disampaikan oleh tokoh Muslimat Desa Sempu. Para peserta merasa kegiatan ini memberikan wawasan baru yang selama ini jarang diajarkan secara detail.

Tanggapan Positif dan Harapan Masa Depan. Pelatihan ini mendapat respon luar biasa dari masyarakat. Banyak warga yang mengungkapkan rasa terima kasih, seperti yang diceritakan Ibu Diah, “Warga senang sekali, mereka merasa selama ini hanya tahu tata cara dari melihat saat takziah. Pelatihan ini menjadi pengalaman pertama yang sangat berharga.”

Lebih jauh, Ibu Diah mengungkapkan rencana untuk melanjutkan pelatihan serupa di masa depan. “Insya Allah, dengan ilmu yang didapat, warga bisa menjalankan tugas ini ketika tidak ada ustaz yang hadir. Ke depannya, kami akan mengadakan pelatihan lanjutan agar keterampilan ini semakin sempurna,” ujarnya penuh semangat.

Menghidupkan Nilai Gotong Royong.
Pelatihan ini tak hanya menjadi ajang belajar, tetapi juga simbol nyata bagaimana gotong royong dan kepedulian sosial masih kuat di Desa Sempu. Dengan ilmu yang dibagikan, warga kini siap menghadapi situasi yang membutuhkan pemulasaraan jenazah, sebuah tanggung jawab yang mulia dan penuh keberkahan.

Kegiatan seperti ini menjadi bukti bahwa fardu kifayah bukan hanya kewajiban, tetapi juga kesempatan untuk saling membantu dan mempererat ukhuwah di tengah masyarakat. Desa Sempu telah memberi teladan, bahwa kesadaran kolektif mampu menggerakkan kebaikan bersama.[jf,Rq]

Posting Komentar

Posting Komentar