![]() |
sawi dan kangkung segar hasil panen warga binaan berpindah tangan—bukan ke pasar, tapi langsung ke keluarga mereka |
Di bawah sinar matahari pagi, setelah sesi kunjungan tatap muka berakhir, petugas Lapas membagikan sayuran kepada para keluarga. Sebuah simbol kecil, tapi sarat makna: di balik jeruji, ada usaha untuk tetap memberi.
Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi, menyebut program ini lebih dari sekadar distribusi hasil tani. “Ini bagian dari upaya pembinaan dan ketahanan pangan. Kami ingin warga binaan tetap produktif dan punya keterampilan yang bermanfaat setelah mereka bebas,” ujarnya.
![]() |
Lahan sempit dioptimalkan |
Tak semua sayuran keluar dari gerbang lapas. Sebagian tetap di dalam, diserahkan ke penyedia bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi para warga binaan. Sebuah siklus kecil yang menjaga keseimbangan: antara bekerja, belajar, dan berbagi.
Bagi banyak orang, sepiring kangkung mungkin tak berarti apa-apa. Tapi bagi keluarga yang menerimanya, ada pesan tak terucap dari balik dinding tinggi itu: masih ada harapan, masih ada kehidupan yang bisa diperbaiki.[kontributor, iks]
Posting Komentar