![]() |
Roy, Tokoh Jurnalis Sempu, Banyuwangi |
“Kalau hanya berhenti di meja diskusi seperti ini, tanpa turun ke lapangan, lalu kontribusi nyatanya di mana? Sekolah Rakyat ini jangan jadi proyek awang-awang. Rakyat butuh air kalau haus, nasi bungkus kalau lapar. Jadi harus ada aksi nyata, bukan cuma simbolik,” ujar Roy.
Ia juga menyentil posisi para jurnalis dan tokoh masyarakat yang hadir dalam forum tersebut. “Kami para jurnalis punya ruang untuk kritik sosial. Tapi di luar itu, kontribusi nyata tetap harus diwujudkan. Jangan hanya tajam di tulisan, tapi tumpul dalam tindakan.”
Acara yang berlangsung di kediaman advokat Mz Danny SH MH itu dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat sipil, tokoh tani hutan, serta relawan pendidikan alternatif. Forum ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga refleksi bersama tentang bagaimana membangun bangsa yang lebih beradab melalui gerakan pendidikan berbasis rakyat.
Dengan tema "Sekolah Rakyat Berkontribusi Membangun Peradaban Berbangsa dan Bernegara yang Lebih Demokrasi", Sekolah Rakyat Banyuwangi yang telah berjalan tiga tahun ini diharapkan terus melahirkan gagasan progresif yang tidak berhenti pada teori, tetapi benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat akar rumput. [***]
Posting Komentar