![]() |
| Para Pejabat dan Tokoh Laskar BP3RI Berdiri Bersama dalam Prosesi Pembukaan Acara |
Acara dimulai dengan pembacaan susunan acara dan dilanjutkan dengan prosesi pelantikan kurang lebih 60 anggota Laskar BP3RI. Para anggota baru menerima kartu tanda anggota secara simbolis dari Ketua Umum BP3RI Nasional, Sugeng Setyawan, S.H.
Suasana sederhana namun penuh kekuatan komitmen itu menjadi momentum penting bagi BP3RI dalam memperkuat peran pengawasan publik di Banyuwangi.
Perwakilan Kapolresta: “Organisasi harus setia pada NKRI dan berlandas Pancasila”
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samsatama Putra tidak dapat hadir karena menjalankan tugas di Surabaya. Ia diwakili oleh Kompol Toni Irawan, S.H., M.H., yang menyampaikan salam dan pesan penting terkait peran organisasi masyarakat di era modern.
“NKRI berdiri atas pengorbanan para pejuang. Maka setiap organisasi harus tetap setia kepada negara dan berpegang pada Pancasila. Bela diri boleh kuat, tetapi harus dibarengi ilmu pengetahuan—karena di atas langit masih ada langit,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi kehadiran aktivis dari berbagai daerah mulai Wongsorejo, Pesanggaran, hingga Kalibaru, yang kini bersatu dalam wadah yang sama untuk memperkuat kontrol sosial yang konstruktif.
Sugeng Setyawan: “Kontrol itu wajib, tetapi harus memberi solusi”
Dalam sambutannya, Ketua Umum BP3RI, Sugeng Setyawan, S.H. menegaskan bahwa BP3RI adalah lembaga resmi berbadan hukum. Karena itu, setiap anggota laskar wajib menjaga etika, menghindari premanisme, dan hanya bergerak di jalur hukum.“Hari ini kalian resmi menjadi keluarga besar BP3RI. Kalian punya hak kontrol, tetapi kontrol itu harus memberi solusi. Jangan hanya menyalahkan pejabat,” tegasnya.
Sugeng menjelaskan bahwa Banyuwangi tengah mengalami perkembangan pesat, termasuk proyek-proyek pengairan senilai triliunan rupiah. Pengawasan publik sangat diperlukan agar tidak terjadi penyimpangan kualitas pekerjaan.
“Polisi punya keterbatasan, pemerintah juga. Karena itu kita hadir sebagai jembatan. Kerja sama dengan media, LSM, dan aparat mutlak diperlukan,” tambahnya.
Jawaban Sugeng atas Pertanyaan Media Globe Nasional
Di sesi akhir, sejumlah wartawan mengajukan pertanyaan kritis mengenai urgensi pembentukan Laskar BP3RI dan mekanisme internalnya. Sugeng memberikan penjelasan sebagai berikut:
• Urgensi Pembentukan Laskar
“Kita hadir untuk memperkuat pengawasan pembangunan. Ini untuk kepentingan rakyat, bukan kelompok tertentu.”
• Risiko Menjadi Kelompok Penekan
“Tidak boleh ada intimidasi. Kita bergerak dalam hukum. Kalau ada anggota keluar jalur, kami tindak tegas.”
• Batasan Peran Laskar
“Laskar BP3RI bukan paramiliter. Kita fokus edukasi hukum, pengawasan tipikor, dan perlindungan masyarakat.”
• Koordinasi dengan Pemerintah dan Kepolisian
Sugeng menyebutkan bahwa koordinasi berjalan baik, dibuktikan dengan hadirnya unsur Kesbangpol dan kepolisian dalam acara tersebut.
• Rekrutmen dan Pengawasan Internal
“Gerak kita satu komando. Rekrutmen selektif, tidak ada pleno bebas. Semua tindakan anggota dipertanggungjawabkan.”
Harapan BP3RI ke Depan
Acara ditutup dengan doa bersama, sesi foto, dan ramah tamah. Pelantikan ini diharapkan menjadi tonggak baru bagi Laskar BP3RI untuk menjadi mitra strategis masyarakat dan pemerintah dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan beretika.
Sementara itu, Pembina Satu BP3RI, Ahmad Faisol, menegaskan bahwa keberadaan Laskar BP3RI merupakan bagian dari perluasan sayap organisasi yang telah lama berjalan. Ia menjelaskan bahwa laskar adalah salah satu item struktural BP3RI yang dibentuk untuk memperkuat fungsi kontrol sosial di lapangan.
“Laskar ini bukan organisasi baru, melainkan bagian resmi dari BP3RI. Fungsinya memperkuat kerja-kerja pengawasan dan menjadi perpanjangan tangan lembaga dalam mengawal program pemerintahan,” ujar Ahmad Faisol.
MEDIA GLOBE NASIONAL







Posting Komentar