GLOBE - YOSOMULYO - BANYUWANGI - Pagi itu, Rabu, 23 Februari 2022, di halaman kantor Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, tengah dijaga ketat ratusan personel aparat kepolisian. Ternyata, ratusan aparat berbaju coklat tersebut sedang melakukan giat pengamanan atas aksi unjuk rasa yang digelar oleh LSM Penjara.
Dalam orasinya, mereka meneriakkan sejumlah tuntutan antara lain soal sejumlah perangkat desa ( para kepala dusun ) atas hak mereka yang hingga kini belum tertunaikan.
Catatan media GLOBE di lapangan bahwa aksi yang dilakukan LSM Penjara dari atas truk yang termuati tumpukan sound system itu juga meneriakkan soal keberadaan 'nasib' Koperasi Unit Desa ( KUD ) di desa tersebut yang hingga kini masih karut - marut dan belum terselesaikan persoalannya.
Sementara itu, kepala desa Yosomulyo, Joko Purniawan, ketika di - confirm media daring usai diunjukrasai itu, Rabu, 23 Februari 2022 mengatakan bahwa sesungguhya aksi unjuk rasa yang dilakukan LSM tersebut tidak akan terjadi ketika bisa memahami akar persoalannya.
Lanjut Joko, pihaknya tak mempersoalkan dan bahkan mengapresiasi atas teriakan aspirasi yang disuarakan di halaman kantor desa itu.
"Yo ora opo - opo. Aspirasi adalah bagian dari demokrasi," ucapnya.
Lebih jauh Joko mengatakan bahwa salah satu 'tuntutan' mereka soal hak - hak sejumlah kepala dusun yang masih 'tertunda' tersebut sesungguhya sudah pernah 'digenahne' atau dijelaskan sejelas - jelasnya oleh pihaknya bahwa hak mereka yang tercatat selama 8 ( delapan ) bulan itu pasti tercairkan.
Hanya saja, ucap Joko, bahwa sejumlah kepala dusun tersebut diduga telah mangkir atau tidak bekerja sebagai mana layaknya.
"Iya. Mereka ( kepala dusun) itu mangkir," teganya.
Kemudian, orang nomor satu di desa Yosomulyo itu ketika dicecar pertanyaan bahwa tulisan yang dibentangkan pengunjuk rasa berbunyi 'cabut SK dan turunkan kepala desa' itu, pihaknya mengatakan jika hal itu biasa.
"Ya tanyakan saja kepada pihak bupati," pungkas Joko mengakhiri. ( Nang)
Posting Komentar