Padang Bulan, Kecamatan Singojuruh: Mengungkap Fenomena Bisnis Lendir yang Masih Marak

MEDIAGGLOBENASIONAL.COM - Jakarta Pusat, Kamis, 9 Oktober 2023 - Dalam sebuah pernyataan menarik yang menggugah opini publik, Azam Khan, seorang advokat terkemuka, mengkritisi keputusan Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK), Prof Jimly Asshiddiqie, yang memecat Ketua Mahkamah Konstitusi ( MK ) Prof Anwar Usman. Menurut Khan, pengaruh pemecatan ini dapat meragukan keabsahan pencalonan Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden.

Dalam penjelasannya kepada media melalui telepon, Khan menjelaskan bahwa dengan Anwar Usman yang tidak lagi memegang palu sebagai Ketua MK, jabatan hukumnya pun berubah. Anwar Usman akan menjadi Hakim Non Palu dan tidak diizinkan menangani perkara-perkara penting seperti hasil pilpres, pemilihan gubernur, walikota, dan DPR di tingkat daerah, propinsi, maupun pusat.

Lebih jauh, Khan menegaskan bahwa keputusan MK yang memecat Anwar Usman secara tidak langsung juga mempengaruhi keputusan terkait pencalonan Gibran. Ia berpendapat bahwa jika Anwar Usman dianggap tidak sah sebagai Ketua MK, maka putusan yang mengatur pencalonan Gibran pun menjadi cacat hukum. "Artinya, putusan itu dipaksa-paksa," tegas Khan.

Pernyataan kontroversial ini mengundang pertanyaan etika dan menimbulkan kecaman terhadap Anwar Usman. Khan juga menggarisbawahi bahwa putusan MK yang memecat Anwar Usman secara otomatis mempengaruhi validitas pencalonan Gibran, yang kemungkinan dapat digugat kembali melalui jalur hukum yang tersedia, seperti Tata Usaha Negara (TUN).

Pendapat Khan ini telah mencuri perhatian masyarakat, memicu diskusi luas tentang integritas keputusan MK dan konsekuensinya terhadap pencalonan politik. Dalam menghadapi situasi ini, masyarakat dan para pemangku kepentingan diharapkan dapat mengkaji dengan seksama implikasi hukum yang mungkin timbul dari pemecatan Ketua MK dan pemilihan calon wakil presiden yang terkait.

Related Posts