Padang Bulan, Kecamatan Singojuruh: Mengungkap Fenomena Bisnis Lendir yang Masih Marak

 

Foto : Rizki Septa Kurniadi dan AKBP Dewa Putu Darmawan

MEDIAGLOBENASIONAL.COM- BANYUWANGI -Tempatnya di Ballroom new Surya hotel desa Wringinagung, kecamatan Gambiran, Banyuwangi, gelaran sosialisasi tentang pemberantasan pungutan liar di Banyuwangi mendapat perhatian serius dari berbagai elemen masyarakat. 

Acara yang diselenggarakan pada Senin, 11 Desember 2023, ini merupakan bagian dari peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia yang berdekatan dengan tanggal 9 Desember. Beberapa narasumber menyampaikan pandangan penting mereka terkait upaya pemberantasan korupsi dan pungutan liar dalam acara tersebut.

Foto : Puluhan Kepala Desa dan Kepala Sekolah di Banyuwangi Bersatu dalam Melawan Pungutan Liar, Didukung oleh AKBP Dewa Putu Darmawan dan Kasi Intel Kejaksaan Rizki Septa Kurniadi

Rizki Septa Kurniadi, Kasi Intel Kejaksaan Banyuwangi, menjelaskan bahwa acara ini adalah langkah preventif dalam melawan pungutan liar. "Kegiatan hari ini adalah upaya pencegahan untuk menghindari praktik pungutan liar di Banyuwangi," kata Rizki saat diwawancarai oleh wartawan. Ia juga menekankan perlunya pemahaman yang jelas tentang perbedaan antara sumbangan dan pungutan liar, serta pentingnya mengikuti aturan yang telah ditetapkan.

AKBP Dewa Putu Darmawan, Wakapolres Banyuwangi, menjelaskan tujuan diadakannya acara tersebut. "Kami menggelar sosialisasi dan dialog bersama Unit Pemberantasan Pungutan Liar di wilayah selatan Banyuwangi agar pesan tentang pencegahan pungutan liar dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat," ujar Dewa Putu. Ia juga menekankan pentingnya kesepahaman dalam pengelolaan dana BOS pada sekolah, di mana segala peningkatan harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Dalam dialog bersama, berbagai pertanyaan pun dilontarkan oleh peserta. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah mengenai laporan dan permasalahan terkait pungutan liar. Wakapolres menjelaskan bahwa pihak kepolisian sedang melakukan investigasi terhadap laporan yang diterima mengenai pungutan liar yang dilakukan oleh komite sekolah. Namun, Wakapolres menegaskan bahwa jika ada hal yang tidak disepakati, lebih baik untuk tidak melaksanakan kegiatan tersebut.

Acara sosialisasi ini juga diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat Banyuwangi tentang bahaya pungutan liar dan bagaimana mereka dapat berperan aktif dalam mencegah dan memberantas praktik korupsi. "Kita ingin meningkatkan kesadaran masyarakat dan memperkuat partisipasi mereka dalam upaya pemberantasan pungutan liar," tegas Rizki Septa Kurniadi.

Gelaran sosialisasi pemberantasan pungutan liar ini menjadi bukti nyata komitmen semua pihak dalam berjuang melawan korupsi. Dukungan dari tokoh penting, kepala desa, kepala sekolah, dan komite di lima kecamatan memberikan harapan bahwa upaya ini akan lebih efektif dan berkelanjutan. (Roy, Iksan, Jepri )

Related Posts