Padang Bulan, Kecamatan Singojuruh: Mengungkap Fenomena Bisnis Lendir yang Masih Marak

 

Foto :Azam Khan mengungkapkan keprihatinannya bahwa hak angket oleh DPRRI belum diajukan secara resmi pada Minggu ini

Jakarta, Media Globe Nasional - Advokat Azam Khan mengungkapkan keprihatinannya bahwa hak angket oleh DPRRI belum diajukan secara resmi pada Minggu ini. Selain itu, ia juga menggambarkan kabar burung yang beredar tentang anggota DPR menerima dana sebesar 10 miliar dan menjelaskan bahwa hal ini bisa jadi benar. Menurut Azam Khan, tindakan ini dapat dianggap sebagai pengkhianatan terhadap bangsa dan negara.

"Hak angket merupakan prioritas yang utama," jelas Azam. Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa jika hak angket tidak dilaksanakan padahal sudah menjadi gagasan utama Ganjar Pranowo dari PDI-P, diikuti oleh Nasdem, PKB, dan PKS, maka dapat disimpulkan bahwa anggota DPR telah berkhianat pada rakyat.

Azam Khan memperingatkan bahwa situasi ini sangat berbahaya dan tidak boleh dianggap remeh karena anggota DPR telah bersumpah di atas Al-Qur'an dan dihadapan rakyat Indonesia. Ia menekankan betapa kacau dan merosotnya kondisi dalam pemilu saat ini, dan satu-satunya harapan yang tersisa adalah pelaksanaan hak angket.

"Mengabaikan pelaksanaan hak angket menunjukkan pengkhianatan anggota DPR terhadap rakyat, dengan memperkaya diri secara tidak benar dan mengancam kestabilan negara," tegas Azam.

Dalam pernyataan yang kuat dan berapi-api, Azam Khan mengkritik anggota DPR yang diduga terlibat dalam praktik korupsi dan memakan uang haram. Dia menyoroti pentingnya menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka sebagaimana yang diamanahkan oleh rakyat.

Pernyataan dari Azam Khan ini mencerminkan keprihatinan akan keadaan yang tidak proporsional dalam dunia politik, dan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dari para pemimpin bangsa. (*)

Related Posts