Uneg Uneg Redaksi
Ironisnya, di tengah maraknya kasus korupsi, masih ada saja segelintir orang yang seolah "menitipkan" nasib bangsa dan negara ini pada koruptor. Mereka diam, apatis, bahkan mendukung praktik koruptif karena berbagai alasan: pragmatisme, ketakutan, atau bahkan ikut menikmati keuntungan haram.
Sikap ini bagaikan menyerahkan masa depan bangsa kepada para perusak. Kita seolah pasrah melihat kekayaan negara dirampok, pembangunan terhambat, dan keadilan direnggut.
Namun, di tengah kesuraman ini, masih ada secercah harapan. Masih banyak rakyat yang sadar bahwa korupsi adalah musuh bersama, dan mereka berani melawannya. Berbagai gerakan anti-korupsi terus bermunculan, menyuarakan aspirasi rakyat dan mendorong penegakan hukum yang tegas.
Kita tidak boleh diam dan menyerah. Bangsa ini masih memiliki potensi besar untuk maju dan sejahtera. Tapi, untuk mewujudkannya, kita harus bersatu melawan korupsi. Kita harus berani menegakkan keadilan dan menitipkan masa depan bangsa ini kepada orang-orang yang jujur, kompeten, dan berintegritas.
"Kutitipkan bangsa dan negara ini pada koruptor?" Bukan! Mari kita rebut kembali bangsa ini dari tangan-tangan korup dan ciptakan masa depan yang lebih cerah untuk generasi penerus.
Ingatlah, masa depan bangsa ini ada di tangan kita. Kita bisa memilih untuk membiarkan korupsi merajalela, atau kita bisa melawannya dan membangun bangsa yang lebih adil dan sejahtera.(***)
Posting Komentar