no fucking license
Bookmark

"Tarsanisasi": Menyelamatkan Hutan Kalimantan dari Serangan "Penjajah" Modern

 

manusia rakus yang menebang liar, menanami hutan dengan kelapa sawit, dan menggali batubara tanpa henti.
Foto : manusia rakus yang menebang liar, menanami hutan dengan kelapa sawit, dan menggali batubara tanpa henti. (doc. Opini, Uneg Uneg redaksi mediaglobenasional.com. RoFiQ)

Mediaglobenasional.com - Hutan Kalimantan, paru-paru dunia, terancam oleh "penjajah" modern: manusia rakus yang menebang liar, menanami hutan dengan kelapa sawit, dan menggali batubara tanpa henti. Di tengah keputusasaan ini, muncullah sosok "penjaga" hutan yang tak terduga: Tarsan, sang manusia liar yang hidup selaras dengan alam.

Tarsan, meskipun minim Sumber Daya Manusia (SDM), mampu merawat hutan dengan cinta. Pengetahuannya tentang hutan dan satwa liar jauh melebihi para "professor" yang hanya mengejar keuntungan. Dia memahami keseimbangan alam dan hidup harmonis dengan hewan-hewan liar.

Mungkinkah "Tarsanisasi" menjadi solusi untuk menyelamatkan hutan Kalimantan? Bisakah kita meniru cara hidup Tarsan untuk hidup selaras dengan alam?

Kembali ke Alam:

Tarsan mengingatkan kita bahwa manusia adalah bagian dari alam, bukan penguasa. Kita perlu kembali ke alam, belajar darinya, dan hidup selaras dengannya. Hal ini berarti mengubah pola pikir dan gaya hidup kita.

Melawan "Penjajah" Modern:

Kita perlu melawan "penjajah" modern yang menebang liar, menanami hutan dengan kelapa sawit, dan menggali batubara tanpa henti. Hal ini dapat dilakukan dengan mendukung kebijakan ramah lingkungan, mendorong penggunaan energi terbarukan, dan boikot produk dari perusahaan yang merusak hutan.

Meniru Kearifan Lokal:

Masyarakat adat di Kalimantan memiliki kearifan lokal yang telah teruji selama berabad-abad dalam menjaga hutan. Mereka memahami siklus alam dan hidup berdampingan dengan hewan-hewan liar. Pengetahuan ini perlu dilestarikan dan diintegrasikan dengan teknologi modern untuk pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

Membangun Ekosistem Berkelanjutan:

Kita perlu membangun ekosistem yang berkelanjutan di mana manusia dan alam dapat hidup bersama dalam harmoni. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan ekonomi ramah lingkungan, seperti ekowisata dan agrowisata.

Meniru Semangat Tarsan:



Tarsan mengajarkan kita bahwa hidup selaras dengan alam adalah kunci untuk kelangsungan hidup. Kita perlu meniru semangatnya untuk melindungi hutan, memahami alam, dan hidup bersahaja.

Bukan Imitasi, Tapi Inspirasi:

"Tarsanisasi" bukan berarti kita harus hidup telanjang di hutan dan meniru semua tingkah lakunya. Namun, kita perlu meniru semangatnya untuk melindungi hutan, memahami alam, dan hidup bersahaja.


"Tarsanisasi" adalah filosofi yang dapat menginspirasi kita untuk menyelamatkan hutan Kalimantan dari serangan "penjajah" modern. Dengan kembali ke alam, melawan "penjajah" modern, meniru kearifan lokal, membangun ekosistem berkelanjutan, dan meniru semangat Tarsan, kita dapat melestarikan hutan dan memastikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang. (****)

Posting Komentar

Posting Komentar