TEMUGURUH, BANYUWANGI – Di Kampung Lebak, Dusun Krajan Wetan, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Kab.Banyuwangi, cagak beton setinggi 10 meter milik PLN telah menjadi sumber kekhawatiran serius bagi warga setempat. Cagak yang menonjol ini tidak hanya mempersempit akses jalan, tetapi juga mengancam keselamatan dengan kabel listrik besar yang terlalu rendah melintang di atas rumah-rumah penduduk.
"Sangat merepotkan karena cagak beton ini membuat jalan kampung jadi sangat sempit. Bahkan, kabel-kabel besar PLN menggantung rendah di atas atap rumah kami, menciptakan risiko tersengat listrik yang sangat membahayakan," ungkap salah seorang warga, kamis (20/6/2024).
Kondisi semakin memburuk karena kabel-kabel tersebut juga melintasi atap musholla, yang gentengnya sudah rusak akibat terpapar secara langsung.

Warga telah mencoba menyampaikan keluhan mereka melalui kantor desa, namun hingga saat ini belum ada respons atau tindak lanjut yang memadai dari pihak PLN. "Kami sudah mengeluh bertahun-tahun, namun tidak pernah ada upaya konkret untuk mengatasi masalah ini," tambahnya dengan nada frustrasi.
Tidak hanya itu, warga juga menyoroti ketidakpedulian dari PLN dalam melakukan pemeliharaan rutin terhadap cagak beton dan jaringan kabel di atas rumah-rumah mereka.
Dalam situasi yang semakin genting ini, warga bersatu untuk mendesak PLN agar segera memindahkan cagak beton dan meninjau ulang jaringan kabel yang mengancam keselamatan mereka. "Kami tidak bisa lagi menolerir keberadaan cagak beton ini yang membahayakan kami. PLN harus bertindak segera sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan," tegas seorang warga dengan nada kesal.
Sementara itu, kontroversi juga muncul karena cagak beton ini berdiri di lahan milik warga dan bahkan mengganggu fungsi bangunan seperti musholla Pesantren Hidayatul Mubtadi'in.
“Apa alasan PLN [Persero] melakukan ini tanpa izin dan tanpa mempertimbangkan keselamatan warga?” ujar rofiq, warga setempat seorang aktivis di Sempu, dalam wawancara dengan Media Globe Nasional pada Kamis, 20 juni 2024. Dia menambahkan bahwa penolakan keras warga terhadap keberadaan cagak beton ini semakin memperuncing ketegangan di kampung tersebut.

@rofiq
Editor: [redaksi]
Sumber: Wawancara Warga Setempat,
RT 03/RW 04, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Posting Komentar