Terungkap! Bisnis Terselubung di Balik Gedung Sekolah: Murid Dijadikan Komoditas?

MEDIAGLOBENASIONAL.COM – Opini Pendidikan – Miris! Praktik memprihatinkan di dunia pendidikan kembali terkuak. Bagaimana tidak, seorang siswa baru terpaksa membawa kain seragam ke tukang jahit dan mengungkapkan bahwa kain tersebut dibeli dari sekolahnya. Pertanyaannya, sejak kapan sekolah jadi penyedia kain?

"Nyeleneh"

Tampaknya sekolah kini berubah fungsi, menjadi pusat komoditas bisnis para guru! Kain seragam dijual langsung oleh sekolah, menambah beban berat bagi wali murid. Biaya pendidikan yang seharusnya untuk peningkatan kualitas belajar malah tersedot untuk pembelian kain seragam mahal.

Sekolah atau Pabrik Garmen?

Gedung sekolah megah yang dibangun dengan dana besar dari pemerintah seakan dialihfungsikan. Mengapa tidak sekalian saja jadi pabrik garmen, bukan gedung pendidikan? Bayangkan, bantuan pemerintah yang seharusnya meningkatkan mutu pendidikan malah dijadikan sarana bisnis komersial oleh oknum guru.

Wali Murid Menjerit!

Para orang tua harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli kain seragam dari sekolah. Kenapa? Karena para guru menjadikan siswa baru sebagai ajang bisnis! Praktik ini sangat memprihatinkan dan membuat orang tua siswa tercekik.

Pengawasan Ketat Dibutuhkan

Ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan instansi terkait. Sekolah seharusnya fokus mendidik, bukan berbisnis! Perlunya pengawasan yang lebih ketat agar praktik ini tidak terus terjadi. Gurunya mendidik atau berjualan?

Bukan Sekadar Isu Kecil

Ini bukan hanya masalah kecil yang bisa diabaikan. Ini adalah pengkhianatan terhadap tujuan utama pendidikan! Pemerintah harus bertindak tegas terhadap oknum-oknum yang melakukan praktik seperti ini.

Kembalikan sekolah ke fungsinya semula, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan mencerdaskan kantong pribadi!
Seluruh Pihak Terkait Diminta Bertindak– Pemerintah, dinas pendidikan, dan semua pihak terkait harus turun tangan. Putus mata rantai komoditas bisnis di sekolah! Gedung sekolah megah harusnya diisi dengan kegiatan pendidikan berkualitas, bukan transaksi kain seragam.