![]() |
SERUAN UNTUK BERTINDAK: Azam mengajak rakyat untuk bangkit dan mengembalikan konstitusi asli UUD 1945 |
KRITIK PEDAS: Azam Khan, advokat, menyampaikan pendapatnya mengenai proyek IKN yang dinilai bermasalah.
JAKARTA - MEDIAGLOBENASIONAL.COM - Pada Sabtu, 15 Juni 2024, advokat Azam Khan menyuarakan pendapat kritisnya terkait proyek Ibu Kota Negara (IKN) yang saat ini tengah menjadi sorotan. Azam menegaskan bahwa proyek ini tidak membawa manfaat bagi rakyat dan justru membahayakan keuangan negara.
Dalam pernyataannya, Azam mengungkapkan bahwa dana sebesar 72,5 triliun rupiah telah digelontorkan dari APBN untuk proyek ini, namun hasil yang diharapkan belum tampak.
"Jika proyek ini tidak membawa manfaat bagi rakyat, untuk apa dipaksakan?" tanyanya retoris. Azam menekankan bahwa anggaran sebesar itu akan sangat membebani APBN, mengingat para investor hingga kini belum menunjukkan komitmen serius.
"Bahkan sampai detik ini, investor yang serius belum ada. Justru yang terlihat hanya investor kecil-kecilan," ujarnya.
Baca Juga : RISIKO KOTA MATI: Tanpa manfaat yang jelas dan dukungan finansial yang kuat, proyek IKN berisiko menjadi kota mati atau kota hantu
Azam menambahkan, jika dipaksakan, proyek ini bisa menjadi kota mati yang akan menjadi beban tambahan bagi negara tanpa memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat. "Lebih baik dihentikan daripada menjadi kota mati atau kota hantu," sarannya.
Azam juga mengkritik keras kepemimpinan Presiden Jokowi dan koleganya, yang menurutnya memaksakan proyek ini tanpa mempertimbangkan kepentingan rakyat. "Ini mencerminkan ambisi kekuasaan mereka, bukan kepentingan rakyat," katanya.
Ia menyoroti bagaimana kebijakan pemerintah memberikan karpet merah bagi oligarki, terutama "sembilan naga", untuk menguasai lini-lini ekonomi negara. "Kebijakan ini lebih menguntungkan kelompok tertentu tanpa mempertimbangkan kesejahteraan rakyat banyak," tegas Azam.
Azam mengajak rakyat untuk bangkit dan mengembalikan konstitusi asli UUD 1945. Ia menekankan pentingnya memilih pejabat yang benar-benar berkontribusi bagi negara dan rakyat Indonesia. "Negeri ini dalam kondisi kritis dan membutuhkan pemimpin yang memperjuangkan kepentingan rakyat," pungkasnya.
Menurut Azam Khan, proyek IKN tidak memberikan manfaat nyata bagi rakyat, justru membebani keuangan negara, dan hanya menguntungkan segelintir oligarki. Oleh karena itu, proyek ini sebaiknya dihentikan demi kebaikan ekonomi negara dan kesejahteraan rakyat.
Pendapat ini disampaikan sebagai bentuk kepedulian Azam Khan terhadap kondisi keuangan negara dan kesejahteraan rakyat. Kritiknya mencerminkan pandangan bahwa kebijakan pembangunan harus selalu mempertimbangkan manfaat bagi masyarakat luas, bukan hanya untuk kepentingan segelintir pihak.
@mediaglobenasional.com
Posting Komentar