![]() |
| Azam Khan, Advokat |
"Kalau saya boleh kasih hadiah untuk 10 tahun Jokowi, itu BRB – Biang Rusuh Banget! Plus-minusnya, minusnya lebih panjang dari kereta," tegas Azam. Dengan nada marah, ia menyebutkan utang negara yang membengkak kurang lebih dari 20 ribu triliun rupiah sebagai beban yang tak pernah seberat ini dirasakan rakyat pada masa presiden-presiden sebelumnya.
Ketika ditanya bagaimana sikapnya jika menjadi Ketua KPK, Azam langsung menembak dengan jawaban yang membuat merinding. "Kalau saya jadi Ketua KPK atau Jaksa Agung, siapapun pemimpinnya, asalkan ada dua alat bukti sesuai Pasal 184 KUHAP, saya tangkap! Tidak ada ampun, dugaan korupsi dengan kroni-kroninya, saya jebloskan ke penjara," katanya dengan tegas.
Azam tidak berhenti di situ. Ia mengkritik keras keadaan KPK dan Kejaksaan Agung yang menurutnya sudah berada di bawah kendali kekuasaan. "KPK sekarang ini di ketiak kekuasaan, undang-undangnya sudah diobrak-abrik. Jaksa Agung pun sama saja, di ketiak kekuasaan," lanjutnya. Azam menegaskan bahwa ia akan bertindak adil, termasuk jika ia sendiri menerima gratifikasi. "Tangkap saya juga kalau saya salah, biar fair dan clear."
Dalam wawancaranya ini, Azam tak segan-segan menyebut negeri ini penuh dengan "kecoak dan racun." Ia mengecam praktik dinasti penguasa dan KKN yang merajalela. "Negeri ini tidak bisa diatur oleh satu keluarga, seenaknya melanggar undang-undang".
Azam Khan, dengan segala kemarahannya, mengajak kita merenung tentang keadilan dan transparansi di negeri ini. "Racun-racun ini harus dibasmi," pungkasnya. Kritiknya yang pedas mengingatkan kita bahwa suara-suara seperti Azam penting untuk menjaga agar negeri ini tetap berada di jalur yang benar. Bukan hanya kritik biasa, ini adalah panggilan untuk bertindak!





Posting Komentar