![]() |
Azam Khan, Ketua Umum Kontra'sm |
Jakarta, Media Globe Nasional– Kamis, 29 Agustus 2024, Azam Khan, seorang pengacara senior dan tokoh nasional yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) serta Ketua Umum Komisi Perlindungan Hukum dan Hak-Hak Rakyat (Kontra'sm), memberikan pernyataan tegas mengenai dinamika politik terkini di Indonesia. Dalam wawancara eksklusif dengan Media Globe Nasional, Azam melontarkan kritik keras terhadap apa yang ia sebut sebagai "politik tukar guling" yang dijalankan oleh Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo.
Azam Khan, yang dikenal vokal dalam memperjuangkan hak-hak rakyat, mengungkapkan bahwa relasi antara Megawati dan Jokowi telah bertransformasi menjadi sandiwara politik yang bertujuan untuk melanggengkan kekuasaan mereka. "Ini bukan lagi soal perbedaan ideologi atau visi, tetapi sebuah pertunjukan yang diatur dengan cermat untuk menipu rakyat," ujar Azam dengan nada penuh keprihatinan.
Ia juga menyoroti pidato panjang Megawati Soekarnoputri baru-baru ini yang menurutnya tidak memberikan solusi bagi permasalahan rakyat."Curhatan tanpa solusi? Itulah pidato tadi, kayak lawakan murahan yang bikin ngantuk! Gak ada gebrakan, cuma omong kosong!" tegas Azam Khan. Ia menilai sebagian besar tokoh politik, sejumblah media dan netizen di media sosial telah terperangkap dalam narasi bahwa Megawati dan Jokowi sedang berseteru, padahal kenyataannya justru sebaliknya.
Dalam wawancara tersebut, Azam Khan juga menyinggung pencalonan Pramono Anung sebagai gubernur DKI Jakarta oleh PDIP. Menurutnya, langkah ini adalah bagian dari skenario besar untuk mempertahankan dominasi dinasti politik Mega-Jokowi. "Mereka berkoalisi, tapi rakyat yang jadi tumbal! Jangan percaya omong kosong mereka, ini cuma sandiwara buat ngebuat kita terlena!" tandasnya
Azam juga mengingatkan pernyataan Pramono Anung yang pernah menyebut dirinya sebagai "dapur presiden." Menurut Azam, hal ini menunjukkan betapa eratnya hubungan Pramono dengan Jokowi, sehingga segala langkah politik yang diambil bukanlah sesuatu yang dilakukan secara independen, melainkan bagian dari strategi politik besar yang terkoordinasi dengan baik. "Jika Pramono adalah dapur presiden, maka kita bisa melihat siapa yang sebenarnya memasak di belakang layar," sindirnya.
Azam juga menegaskan pentingnya peran mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya yang kini mulai bergerak menuntut perubahan. "Mahasiswa harus sadar, dinasti Jokowi dan Megawati tidak berbeda. Mereka terus mengelabui rakyat dengan janji-janji kosong, sementara kepentingan pribadi mereka tetap menjadi prioritas utama," ujarnya. Ia mengibaratkan hubungan Jokowi dan Megawati seperti "tikus dan gorong-gorong" yang bekerja sama dalam menjalankan politik tipu daya.
Lebih lanjut, Azam Khan menyoroti kegagalan upaya rakyat untuk menarik PDIP dan Megawati menjauh dari kekuasaan Jokowi yang ia sebut "telah mabuk akan kekuasaan". "Mereka tetap bersenyawa dalam permainan politik yang semakin memperburuk kondisi rakyat," tambahnya.
Azam Khan juga mempertanyakan apakah para pemimpin tersebut masih memiliki nurani yang bersih. "Apakah mereka benar-benar tidak peduli lagi dengan rakyat yang mereka pimpin? Mereka hanya memikirkan kepentingan pribadi mereka sendiri," ujarnya dengan nada penuh kekecewaan.
Di akhir wawancara, Azam Khan menyerukan seluruh elemen masyarakat, terutama mahasiswa, untuk bersatu dalam menuntut keadilan. "Politik tukar guling ini harus diakhiri. Dinasti yang telah membuat rakyat menderita harus dihentikan. Hanya dengan begitu, negeri ini bisa kembali ke jalan yang benar, di mana kepentingan rakyat benar-benar didahulukan, bukan hanya sekadar kata-kata manis di atas podium," pungkasnya.
Azam Khan menekankan bahwa perubahan sejati harus datang dari kesadaran rakyat dan tekanan terhadap para pemimpin yang telah mengkhianati amanat yang diberikan kepada mereka. "Rakyat harus membuka mata dan menolak menjadi korban dari permainan politik yang hanya menguntungkan segelintir elite," tutupnya dalam wawancara yang berlangsung di Jakarta hari ini. (*)
Posting Komentar