no fucking license
Bookmark

INDONESIA DI BAWAH BAYANGAN SEMBILAN NAGA [ DIKUTIP DARI YUTUP, BRUTALITAS KAPITALISME DI INDONESIA ]



MEDIAGLOBENASIONAL.COM - OPINI - Jujur, istilah "Sembilan Naga" yang menguasai perekonomian Indonesia selalu menghantui pikiranku setiap kali aku mendengar tentang ambisi negara kita untuk menjadi negara maju. Sembilan Naga, para taipan yang disebut-sebut memiliki kekuasaan lebih besar daripada presiden, seolah-olah mengendalikan segalanya di negeri ini.

Jujur, rasanya aku ingin menangis setiap kali membayangkan Indonesia yang kita cita-citakan untuk menjadi Indonesia Emas 2045, namun kenyataannya kita masih terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan ekonomi yang stagnan. Angka kemiskinan tidak menurun sesuai target, dan ekonomi kita tidak tumbuh sepesat yang diharapkan. Investor asing pun tampaknya enggan berinvestasi di tanah air kita.

Jujur, sering kali aku merasa malu melihat bagaimana sistem politik dan hukum di negara ini tampak begitu rapuh. Hukum bisa dibengkokkan dengan mudah oleh kekuasaan dan uang, menciptakan ketidakpastian yang menghambat investasi. Keputusan kontroversial dalam kasus-kasus hukum mencerminkan betapa lemahnya penegakan hukum di negeri ini.

Jujur sejujur-jujurnya, rasa kecewaku begitu mendalam ketika menyadari bahwa kapitalisme kroni, yang di negara lain seperti Korea Selatan bisa membawa kemajuan, di Indonesia justru menjadi beban. Hubungan dekat antara konglomerat dan pejabat negara lebih sering menguntungkan segelintir orang daripada kepentingan nasional.

Jujur, sejarah panjang penjajahan dan budaya korupsi yang diwariskan dari Belanda masih membekas dalam sistem kita. Budaya suap-menyuap untuk bertahan hidup telah menjadi pondasi dari kapitalisme kroni di Indonesia, menciptakan instabilitas hukum dan politik yang menghambat kemajuan.

Jujur, meskipun pernah ada harapan dengan kabinet zaken, kita masih belum mampu kembali ke sistem meritokrasi yang kuat. Kepemimpinan yang tegas dan antikorupsi adalah kunci untuk menarik investasi asing, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Jujur, aku percaya bahwa pemimpin selanjutnya yang terpilih harus memiliki integritas yang tinggi dan komitmen kuat terhadap kepentingan negara. Hanya dengan demikian, kita bisa mencapai visi "Indonesia Emas 2045" dan bahkan lebih dari itu.

Jujur sejujur-jujurnya lagi, rakyat Indonesia telah sangat patuh dan setia. Mereka selalu menurut, meskipun sering kali dijanjikan angin surga oleh para pejabat. Namun, di panggung politik, para pejabat justru sibuk saling hujat, kecam, dan bermulut penuh fitnah. Kenapa rakyat bisa lebih jujur daripada mereka?

Jujur, mari kita sebagai warga negara terus menuntut pemimpin yang kuat dan berkomitmen untuk membawa Indonesia menuju kesejahteraan. Hanya dengan demikian kita dapat mengubah nasib bangsa ini dan mewujudkan impian "Indonesia Emas 2045."

Jujur, sekuat apapun hukum diciptakan, masih kalah dengan orang yang berduit. Hukum seharusnya menjadi pilar keadilan, namun di negeri ini, uang sering kali menjadi penguasa yang sesungguhnya. Para taipan, dengan kekayaan yang tak terhitung, memiliki kemampuan untuk memanipulasi hukum demi keuntungan pribadi. Mereka bisa membengkokkan aturan, menghindari hukuman, dan bahkan mengendalikan pengambilan keputusan politik.

Jujur, aku merasa ngeri melihat betapa dalamnya korupsi telah mengakar di segala lini. Para penegak hukum yang seharusnya menjadi pelindung keadilan justru kerap terjerat dalam godaan uang. Keputusan-keputusan hukum yang seharusnya mengedepankan keadilan malah dijadikan alat transaksi. Kondisi ini menciptakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem hukum, mengikis harapan mereka akan keadilan.

Jujur, masyarakat Indonesia layak mendapatkan kepemimpinan yang bisa berdiri tegak melawan korupsi. Kita butuh pemimpin yang tak tergoyahkan oleh godaan uang, yang memiliki integritas untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Hanya dengan demikian, kita bisa membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi.

Jujur, kita harus mengakui bahwa perubahan besar tidak bisa terjadi dalam semalam. Namun, dengan komitmen yang kuat dari setiap lapisan masyarakat, mulai dari pemimpin hingga rakyat biasa, kita bisa menciptakan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera. Hanya dengan membersihkan korupsi dan menegakkan hukum yang adil, kita bisa mengundang investasi asing yang signifikan, membuka lapangan pekerjaan, dan akhirnya mewujudkan visi "Indonesia Emas 2045."

Jujur, mari kita berjuang bersama untuk mewujudkan negara yang kita impikan. Sebuah negara di mana hukum ditegakkan dengan adil, di mana kepemimpinan yang kuat dan berintegritas membimbing kita menuju kemajuan. Sebuah negara di mana setiap warga negara, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesejahteraan. Hanya dengan demikian, Indonesia bisa benar-benar bangkit dan menjadi salah satu negara terdepan di dunia.

penulis #@rofiq

Posting Komentar

Posting Komentar