![]() |
| Alfian, Sekretaris Dinas Pendidikan Banyuwangi, berfoto bersama salah satu pejabat lokal usai menghadiri acara Sobat di SMP Negeri 2 Gambiran. |
GLOBE NASIONAL -Gambiran, Sabtu, 21 September 2024 – Aula SMP Negeri 2 Gambiran diselimuti suasana penuh semangat dan kebersamaan saat ratusan orang tua siswa memadati ruangan untuk mengikuti acara Sobat (Sekolah Orang Tua Hebat) ke-7. Program yang dihadiri lebih dari 600 orang tua siswa ini, mengukuhkan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan orang tua demi masa depan pendidikan anak-anak di Banyuwangi.
Acara yang berlangsung meriah ini dibuka dengan sebuah momen penuh kehangatan dan kepedulian, ketika 10 anak yatim piatu menerima santunan dari beberapa dinas terkait. Langkah kecil ini menjadi simbol bahwa pendidikan di Banyuwangi bukan hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga peduli terhadap pembangunan karakter dan nilai-nilai kemanusiaan.
Alfian, Sekretaris Dinas Pendidikan Banyuwangi, hadir mewakili Bupati Ipuk Fiestiandani dan menyampaikan pesan penting tentang peran krusial orang tua dalam mendukung pendidikan anak di rumah. “Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah. Di rumah, orang tua memiliki peran besar untuk menggali dan mengembangkan potensi anak. Guru ada untuk mendukung, tetapi keterlibatan orang tua yang akan membuat potensi itu berkembang sempurna,” ucap Alfian di depan para peserta yang terlihat antusias mendengarkan.
Selain memperkuat kolaborasi antara sekolah dan orang tua, Sobat juga menjadi wadah diskusi interaktif, di mana orang tua diberi bekal pengetahuan serta keterampilan dalam menghadapi berbagai tantangan pendidikan, termasuk bagaimana mencegah anak dari ancaman bahaya narkoba yang semakin merajalela. Menurut Alfian, permasalahan narkoba di kalangan siswa SMP sudah mulai mengkhawatirkan, sehingga melalui program Sobat, orang tua diharapkan bisa lebih siap dalam mengawasi dan melindungi anak-anak mereka dari ancaman ini.
Tidak hanya itu, Alfian juga menggarisbawahi komitmen pemerintah daerah dalam menangani tiga dosa besar dunia pendidikan: perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. "Kami sudah membentuk satuan tugas khusus untuk menangani kekerasan di sekolah. Setiap laporan ditindaklanjuti secara obyektif, sehingga anak-anak kita bisa belajar dalam lingkungan yang aman," jelasnya dengan tegas.
Program Sobat ini tidak hanya sekadar pertemuan formal antara sekolah dan orang tua, tetapi juga menjadi momentum penting untuk menanamkan kesadaran bahwa pendidikan anak membutuhkan kerja sama yang erat antara kedua belah pihak. Dengan dukungan pemerintah daerah dan antusiasme para orang tua, diharapkan program ini mampu membawa perubahan signifikan bagi perkembangan pendidikan di Banyuwangi.
Menutup sambutannya, Alfian berharap Sobat menjadi bagian dari budaya pendidikan di Banyuwangi. “Semoga program ini terus berlanjut, menjadi jembatan komunikasi yang kuat, dan memberikan dampak positif tidak hanya untuk siswa, tetapi juga untuk orang tua dan masyarakat luas,” pungkasnya dengan optimis.[iks]






Posting Komentar