no fucking license
Bookmark

Ketua BPIP Dikecam Keras oleh Kritikus dan Budayawan atas Kontroversi Pelarangan Jilbab

Ketua BPIP Yudian Wahyudi dikecam keras oleh kritikus dan budayawan atas tindakannya memaksa siswa SMA melepas jilbab, yang dinilai melecehkan agama Islam. Mereka menuntut Yudian Wahyudi dan Presiden Jokowi diproses hukum.

GLOBE NASIONAL JAKARTA - Sabtu 12 Oktober 2024 - Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, kembali menuai kecaman setelah memaksa 18 siswa SMA untuk melepas jilbab mereka saat upacara peringatan kemerdekaan 17 Agustus. Dalam sebuah video YouTube berdurasi 16 menit 38 detik, bulan lalu, sejumlah kritikus dan budayawan, seperti Azam Khan, Rizal Fadillah, dan Muslim Arbi, mengecam keras tindakan Yudian Wahyudi yang dianggap melecehkan agama Islam.

Kontroversi yang melibatkan Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, kembali memicu kecaman dari berbagai kalangan. Dalam sebuah video YouTube berjudul "BPIP KENA DAMPRAT! LEMBAGA SONGONG BIKIN RUSUH NEGARA", sejumlah kritikus dan budayawan angkat suara terkait insiden pelarangan penggunaan jilbab oleh Yudian Wahyudi.

Salah satu narasumber, Azam Khan

Salah satu narasumber, Azam Khan, menyebut tindakan Yudian Wahyudi sebagai bentuk pelecehan terhadap agama Islam. "Jilbab adalah kewajiban syar'i bagi muslimah berdasarkan Alquran. Apa yang dilakukan Yudian Wahyudi jelas merupakan pelecehan terhadap agama," tegasnya.

Sementara itu, Rizal Fadillah menyoroti perilaku Yudian Wahyudi yang dianggap menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. "Yudian Wahyudi bisa disebut sebagai 'PKI gaya baru' yang telah menginjak-injak hukum Allah," ujarnya.

Kritikus lain, Muslim Arbi, menuntut agar Yudian Wahyudi dan Presiden Joko Widodo segera diproses secara hukum. Menurutnya, tindakan Yudian Wahyudi dapat dikategorikan sebagai tindak pidana penistaan agama berdasarkan Pasal 156a KUHP.

"Umat Islam tidak boleh membiarkan hal ini terjadi. Kita harus melawan secara hukum, sosial, maupun dengan upaya membersamai gerakan perubahan," tegas Muslim Arbi.

Para narasumber berharap kasus ini segera ditindaklanjuti oleh penegak hukum agar tidak terulang di kemudian hari dan dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak. ,[`]

Posting Komentar

Posting Komentar