Tak hanya manusia, alam pun berduka. Ribuan hewan liar kehilangan habitatnya, turun ke pemukiman, mencari perlindungan. Hewan-hewan peliharaan pun banyak yang menjadi korban, ditinggalkan pemiliknya dalam kekacauan evakuasi. Para petugas pemadam kebakaran berjuang tak hanya melawan api, tetapi juga berusaha menyelamatkan setiap kehidupan yang tersisa, baik manusia maupun hewan.
Palisades Fire, yang menjadi titik awal bencana ini, menyala di wilayah Malibu dan Santa Monica pada Selasa pagi. Api menyebar dengan cepat akibat Santa Ana Wind, angin yang berhembus dengan kecepatan lebih dari 140 km/jam, setara badai kategori 4. Rumah-rumah mewah bernilai ratusan miliar rupiah milik selebritas pun tak luput dari amukan si jago merah.
Namun malang tak dapat ditolak, saat petugas tengah fokus di Palisades, api baru muncul di Eaton Canyon, tak jauh dari Altadena dan Pasadena. Dalam beberapa jam, kobaran api melahap pemukiman hingga ke dataran rendah. Salah satunya adalah rumah sahabat warga Indonesia, Mbak Endah Sri Rezeki, yang hangus dalam sekejap.
BACA : Duka Tanpa Asuransi
Pemerintah lokal pun tak luput dari sorotan. Kebijakan pemotongan anggaran untuk pemadam kebakaran yang baru-baru ini dilakukan menuai kritik. Alokasi dana yang lebih kecil untuk pembelian peralatan kini menjadi momok bagi masyarakat yang merasa tidak terlindungi.
![]() |
| Uya Kuya: Dokumentasi dan Solidaritas |
Uya juga mengimbau warga Indonesia yang terkena dampak untuk segera melapor ke KJRI setempat atau menghubunginya langsung. “Mari kita saling membantu. Bencana ini tidak hanya tentang kehilangan materi, tetapi juga tentang menjaga semangat untuk bangkit kembali,” ujarnya.
Di tengah duka, solidaritas menjadi pelipur lara. Pemadam kebakaran dari Kanada dan Meksiko kini bergabung dalam upaya mengendalikan api, yang hingga kini baru berhasil dikuasai 8% di Palisades dan 3% di Eaton Canyon.
Prediksi cuaca menyebutkan angin kencang akan kembali berhembus hingga akhir pekan, mengancam upaya pemadaman. Namun di atas puing-puing yang tersisa, harapan tetap menyala. Api boleh melahap segalanya, tetapi solidaritas kita tak akan pernah padam. [*]








Posting Komentar