no fucking license
Bookmark

Nanda Amalia: Langkah Kecil, Jejak Besar di Dunia Hukum

 GLOBE NASIONAL - Banyuwangi – Di usia yang masih belia, Nanda Amalia sudah melangkah mantap di dunia hukum. Gadis kelahiran 3 Februari 2002 ini tak sekadar mengikuti arus, tapi menciptakan gelombang sendiri di e-BEST Law Firm, kantor hukum terkemuka di Banyuwangi. Dengan bimbingan dua nama besar—Begawan Hukum Eko Budiyanto, S.H., dan Srikandi Hukum Siti Hamidah, S.H.—Nanda mengukir kisahnya sebagai staf advokat muda yang menjanjikan.

Dari Minat Jadi Tekad

Di e-BEST Law Firm, Nanda mendapatkan kesempatan untuk bekerja langsung dengan Eko Budiyanto, S.H., yang dijuluki "Begawan Hukum"
Sejak dini, Nanda tak hanya tertarik pada hukum sebagai teori, tetapi juga sebagai alat perjuangan. Selepas pendidikan formalnya, ia bergabung dengan e-BEST Law Firm, yang di kalangan hukum Banyuwangi bukan sekadar kantor, tapi institusi dengan reputasi tajam dan pengaruh kuat.

Di sana, ia belajar langsung dari Eko Budiyanto, S.H., sosok yang dijuluki "Begawan Hukum" karena kejeliannya dalam membedah perkara, serta Siti Hamidah, S.H., yang lebih dikenal sebagai Mbak Leda, advokat yang tak kenal takut dalam membela hak-hak masyarakat kecil. Dua sosok ini bukan hanya mentor, tetapi juga pemandu bagi Nanda dalam meniti jalan panjang di dunia hukum.

Mengasah Pedang Keadilan

Bekerja di bawah bendera e-BEST Law Firm, Nanda tak hanya menjadi pelengkap dalam tim. Ia ikut menangani berbagai kasus, dari sengketa perdata hingga pidana, menyerap ilmu dari kasus-kasus pelik yang menuntut lebih dari sekadar pemahaman teks hukum.

Namun, yang membuatnya menonjol bukan hanya ketajaman analisis, tapi juga kepeduliannya terhadap keadilan sosial. Ia aktif dalam program pro bono, terjun langsung ke masyarakat, memberikan edukasi hukum, dan membantu mereka yang kesulitan mengakses keadilan. Baginya, hukum bukan sekadar profesi, tapi panggilan untuk memperjuangkan yang benar.

"Hukum itu bukan hanya soal menang atau kalah di pengadilan, tapi soal siapa yang akhirnya mendapatkan keadilan," ujar Nanda dalam salah satu sesi diskusi internal di kantornya.

Menyongsong Masa Depan

Nanda tak hanya tertarik pada hukum sebagai teori, tetapi juga sebagai alat perjuangan
Di tengah maraknya advokat yang sekadar menjadikan hukum sebagai bisnis, Nanda Amalia tampil sebagai harapan baru. Ia bercita-cita untuk menjadi advokat yang tak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki empati tinggi terhadap masyarakat.

Tak cukup hanya menjadi pemain di ruang sidang, ia juga ingin berkontribusi dalam edukasi hukum, terutama bagi generasi muda. Baginya, hukum yang dipahami sejak dini adalah benteng terbaik melawan ketidakadilan.

Langkah Nanda di e-BEST Law Firm adalah bukti bahwa usia muda bukanlah hambatan untuk berprestasi di dunia hukum. Dengan bimbingan mentor terbaik, kerja keras, dan idealisme yang masih murni, ia sedang menapaki jalannya menuju puncak.

Di tengah dunia hukum yang sering dianggap dingin dan penuh intrik, Nanda membawa harapan bahwa masih ada advokat muda yang percaya pada esensi sejati keadilan. Bukan sekadar menang perkara, tapi memastikan bahwa keadilan benar-benar berpihak pada mereka yang berhak. [*iks]

Posting Komentar

Posting Komentar