"Dan saya katakan di sini, kita berhasil karena kita didukung oleh Presiden ke-7 (Jokowi)," ujar Prabowo dengan lantang
Namun, tepuk tangan yang menyambut pernyataannya terdengar kurang bertenaga. Tak puas, Prabowo langsung menyemangati para hadirin
"Tepuk tangannya kurang semangat!" serunya.
Sontak, riuh tepuk tangan dan sorakan menggema lebih kencang. Tak berhenti di situ, Prabowo kembali memompa antusiasme kader Gerindra yang memenuhi ruangan.
"Semangat lagi!" teriaknya.
Puncaknya, Prabowo meneriakkan satu pekikan yang mengundang tanda tanya besar dalam panggung politik nasional.
"Hidup Jokowi!" seru Prabowo, disambut gemuruh dari para pendukungnya.
Kalimat ini sontak menjadi senjata makan tuan. Sekretaris Jenderal Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Azam Khan, yang selama ini lantang mengkritisi cawe-cawe kekuasaan, langsung meradang. Dalam forum TPUA pada Selasa (18/02/2025), Azam tak segan menyoroti pernyataan Prabowo yang menurutnya sangat berbahaya.
"Katanya pemilu jujur dan adil? Katanya ini kehendak rakyat? Lha, sekarang Prabowo sendiri yang bilang kalau dia menang karena Jokowi! Ini sama saja membuka borok sendiri," sentil Azam.
Azam pun mengingatkan bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) yang berisi sembilan hakim telah menegaskan tidak ada intervensi Jokowi dalam Pilpres 2024. Namun, kini pernyataan Prabowo justru membantah itu semua.
"Sembilan hakim MK diakui nasional dan internasional, menyatakan Jokowi tidak cawe-cawe. Tapi sekarang Prabowo sendiri yang justru mengonfirmasi. Jadi, ini presiden sadar atau tidak bicara seperti ini?"
Tak hanya itu, Azam juga menyoroti yel-yel dalam acara Gerindra, di mana Prabowo sampai tiga kali meneriakkan “Hidup Jokowi!”, yang langsung disambut kader dengan teriakan “Terima kasih Bapak Jokowi.”
"Kalau Prabowo benar-benar terpilih karena Jokowi, lalu rakyat yang memilih dia dianggap apa? Pemilu ini untuk siapa sebenarnya? Untuk demokrasi atau untuk dinasti?" sergah Azam.
Menurutnya, pernyataan Prabowo ini bisa menjadi bumerang besar, bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk legitimasi pemerintahan ke depan. Dunia internasional yang sudah mencium aroma cawe-cawe kini mendapat konfirmasi langsung dari mulut sang presiden terpilih.
"Saya kira ini berbahaya. Jangan sampai negara ini dipimpin oleh orang yang tidak sadar dengan ucapannya sendiri. Kalau benar Prabowo hanya ‘dipilih’ oleh Jokowi, lalu rakyat Indonesia ini suaranya dihitung atau tidak?" pungkas Azam Khan.
Posting Komentar