GLOBE NASIONAL - JAKARTA – Ketua Umum Kontra’SM yang juga advokat dan kritikus ulung, Azam Khan, kembali melontarkan kritik tajam terhadap kepemimpinan di Negeri Wakanda. Dengan metafora yang menohok, Azam menggambarkan situasi politik di negeri ini sebagai kekacauan tanpa logika, sesuatu yang tidak masuk akal alias absurditas—di mana kodok menelan macan, tikus berpesta pora, dan bayi kodok yang bahkan belum dewasa dipaksakan naik tahta.
"Coba bayangkan, di mana ada kodok bisa menelan macan? Di Wakanda, semua bisa terjadi! Pemimpin yang seharusnya gagah berani malah dicengkeram oleh makhluk kecil yang pandai bersandiwara. Tikus-tikus yang dulu hanya memunguti remah-remah, kini merapat ke macan, berpura-pura setia, padahal mereka hanya menunggu waktu untuk menggrogoti kekuasaan dari dalam," ujar Azam saat ditemui wartawan, Rabo (26/2/2025).
Tak berhenti di situ, Azam juga menyoroti fenomena politik dinasti yang semakin menjadi-jadi. Tak hanya kodok yang menelan macan, kini bayi kodok yang masih cendol—belum bisa berburu lalat sendiri—tiba-tiba didorong ke tampuk kekuasaan.
"Negeri ini bukan tempat uji coba bagi bocah yang bahkan belum selesai belajar mengeja kehidupan! Bayi kodok yang masih harus disuapi tiba-tiba didapuk sebagai pemimpin! Ini bukan politik dinasti, ini sudah penghinaan terhadap akal sehat rakyat!" tegasnya.
Menurut Azam, Wakanda kini menjadi panggung sandiwara politik yang menjijikkan. Macan yang seharusnya memimpin malah membisu, kodok semakin berkuasa, dan tikus-tikus di sekitar kekuasaan merayakan setiap celah untuk memperkaya diri.
"Tikus-tikus korup ini berpesta pora, membagi-bagi hasil jarahan, sementara rakyat hanya bisa menonton. Pajak mencekik, harga kebutuhan pokok meroket, tapi mereka terus berpura-pura bahwa negeri ini baik-baik saja!" ujar Azam dengan nada geram.
Lebih tajam lagi, Azam menuding bahwa Negeri Wakanda telah disandera oleh para penguasa yang tak lebih dari boneka.
"Jangan salah, kodok itu bukan penguasa sebenarnya. Dia dalang di belakangnya yang menggerakkan semuanya! Rakyat terus diberi tontonan murahan, agar lupa bahwa negeri ini sedang dijual sedikit demi sedikit!" lanjutnya.
Azam pun memperingatkan bahwa jika pola kepemimpinan semacam ini terus dibiarkan, Negeri Wakanda akan benar-benar runtuh.
"Negeri ini dulu diperjuangkan dengan darah dan nyawa. Sekarang diwariskan kepada mereka yang bahkan tidak paham arti kepemimpinan. Kalau ini dibiarkan, tunggu saja kehancuran total!" pungkasnya.
Pernyataan Azam ini sontak menjadi perbincangan publik. Banyak yang menganggap kritiknya sebagai tamparan keras bagi elite politik, sementara sebagian lainnya menilai bahwa metafora yang digunakannya terlalu ekstrem.
Namun satu hal yang pasti: kritik Azam Khan menggambarkan kegelisahan rakyat Wakanda, yang semakin hari semakin kehilangan harapan pada kepemimpinan negeri ini.
Pewarta: Rofiq
Editor: mediaglobenasional.com






Posting Komentar