![]() |
Sebanyak 40 personel Tim Satuan Operasional Kepatuhan Internal (Satops Patnal) bergerak cepat, menyisir kamar hunian warga binaan |
Selama 120 menit, tim menggeledah enam kamar hunian. Hasilnya? Nihil barang terlarang. Tak ada handphone tersembunyi, tak ada jejak narkoba, hanya sel-sel yang tetap rapi dan steril dari benda mencurigakan.
"Ini bukti bahwa kedisiplinan warga binaan di Lapas Banyuwangi terus meningkat," ujar Kepala Lapas Mochamad Mukaffi, menegaskan bahwa pengawasan ketat berhasil menekan peredaran barang terlarang di dalam penjara.
Namun, razia ini bukan sekadar formalitas. Deteksi dini gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib) juga menjadi prioritas. Tim Satops Patnal memetakan potensi kerawanan di dalam blok hunian, memastikan tidak ada celah bagi praktik ilegal yang bisa mengganggu stabilitas lapas.
“Pencegahan harus dilakukan sejak dini agar tidak ada kejadian yang bisa mencoreng komitmen kami,” tambah Mukaffi.
Langkah ini juga sejalan dengan instruksi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Direktur Jenderal Pemasyarakatan, yang menekankan pentingnya menciptakan lingkungan lapas yang aman, tertib, dan bersih dari handphone serta narkoba.
Ke depan, razia semacam ini akan digelar secara rutin dengan sistem acak. Tak ada pemberitahuan, tak ada kompromi. Mukaffi berharap metode ini bisa semakin meminimalisir upaya penyelundupan barang terlarang, sekaligus menanamkan kesadaran bahwa aturan di dalam lapas bukan sekadar tulisan di atas kertas.
"Ini bukan sekadar aturan, tapi bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembinaan. Kami ingin memastikan warga binaan siap kembali ke masyarakat dengan lebih baik," pungkasnya.
Lapas Banyuwangi, bersih tanpa kompromi.
Posting Komentar