![]() |
Menteri Desa, Yandri Susanto, melontarkan pernyataan tajam yang mengundang perhatian |
"Yang paling banyak mengganggu itu, wartawan bodrek dan LSM abal-abal," ujar Yandri dengan nada tegas, seakan menegaskan frustrasi yang selama ini terpendam di kalangan para kepala desa.
Pernyataan tersebut disertai dengan instruksi langsung kepada polisi: "Kalau ada seperti itu, tangkap saja," kata Yandri, menambahkan bahwa langkah tegas ini perlu dilakukan untuk memberikan ketenangan dan ruang bagi kepala desa agar bisa fokus pada tugas utama mereka: melayani masyarakat.
Video tersebut menyebar cepat di media sosial, memicu berbagai reaksi dari netizen. Beberapa pihak mendukung langkah tegas Menteri Desa, sementara yang lain mempertanyakan apakah tindakan tersebut akan benar-benar menyelesaikan masalah yang lebih dalam terkait transparansi dan akuntabilitas di tingkat desa.
Namun, satu hal yang jelas: pernyataan Yandri menggambarkan ketegangan yang semakin meningkat antara pemerintah desa dan sejumlah pihak yang mengaku sebagai pengawas. Bagi sebagian orang, ini adalah bentuk pembelaan terhadap para kepala desa yang merasa terpinggirkan. Bagi yang lain, ini justru membuka pertanyaan tentang peran pengawasan publik yang semakin tergerus dalam narasi yang berkembang. [*]
Posting Komentar