no fucking license
Bookmark

Lapas Banyuwangi Sabet Penghargaan PWI: Bukti Bahwa Kreativitas Bisa Lahir di Balik Jeruji

 

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyuwangi, Budi Widiyanto, secara langsung menyerahkan penghargaan kepada Kalapas Kelas IIA Banyuwangi, Mochamad Mukaffi, dalam peringatan Hari Pers Nasional ke-79 yang berlangsung di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi.
GLOBE NASIONAL - BANYUWANGI – Riuh tepuk tangan menggema di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi. Sorot mata hadirin tertuju pada satu sosok yang melangkah tegap ke depan, menerima penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyuwangi. Ia adalah Mochamad Mukaffi, Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, yang malam itu berdiri sebagai simbol perubahan di balik jeruji.

Di peringatan Hari Pers Nasional ke-79, Lapas Banyuwangi dianugerahi penghargaan Kategori Inovasi Pengembangan Kreativitas Warga Binaan, sebagai apresiasi atas program-program pembinaan yang tidak hanya membina, tetapi juga memberdayakan para narapidana agar tetap produktif dan kreatif.

Ketua PWI Banyuwangi, Budi Widiyanto
Ketua PWI Banyuwangi, Budi Widiyanto, mengungkapkan bahwa penghargaan ini adalah bentuk pengakuan nyata atas transformasi yang dilakukan oleh jajaran Lapas.

"Kami melihat sendiri bagaimana Lapas Banyuwangi tidak hanya menjalankan tugasnya sebagai institusi pemasyarakatan, tetapi juga menjadi pusat kreativitas. Ini adalah lapas yang tidak sekadar mengurung, tetapi juga membuka jalan bagi masa depan," ujar Budi, disambut anggukan setuju para hadirin, Senin 10 Februari 2025.

Menurut Budi, di era digital saat ini, pemberitaan tentang pemasyarakatan sering kali hanya menyoroti sisi negatif. Namun, program inovatif dari Lapas Banyuwangi membuktikan bahwa di balik tembok tinggi itu, ada banyak kisah inspiratif yang layak diangkat ke permukaan.

Mukaffi: Penghargaan Ini untuk Warga Binaan

Dalam sambutannya, Kalapas Mochamad Mukaffi tidak bisa menyembunyikan kebanggaannya. Namun, ia menegaskan bahwa penghargaan ini bukan hanya miliknya, melainkan milik semua petugas dan warga binaan yang telah bekerja keras mengubah stigma.

"Penghargaan ini adalah bukti bahwa siapa pun bisa berkarya, bahkan di tempat yang paling tidak terduga sekalipun," ujar Mukaffi.

Ia juga mengapresiasi peran media dalam membantu menyampaikan narasi positif tentang pemasyarakatan.

"Pers bukan hanya penyampai berita, tetapi juga jembatan yang menghubungkan kami dengan masyarakat. Kami berharap media terus menjadi mitra dalam membangun pemahaman yang lebih baik tentang peran pemasyarakatan," tambahnya.

Dengan penghargaan ini, Lapas Banyuwangi semakin menegaskan diri sebagai bukan sekadar tempat menjalani hukuman, tetapi juga ruang pembelajaran, kreativitas, dan harapan. Karena di balik jeruji, ternyata masih ada cahaya yang bisa menerangi jalan kembali ke masyarakat. []

Posting Komentar

Posting Komentar