Kepala Desa Dadapan, Jajuli, mengaku sangat senang dan bangga atas kunjungan Mak Temuk di desanya. Ia menilai kehadiran Mak Temuk menjadi inspirasi bagi para pemuda untuk terus melestarikan budaya khas Banyuwangi.
"Kami sangat bangga Mak Temuk bisa hadir di sini. Beliau adalah ikon budaya Banyuwangi yang kiprahnya menginspirasi banyak orang. Semoga kehadirannya dapat memotivasi generasi muda di Desa Dadapan untuk mencintai dan menjaga tradisi Gandrung," ujar Jajuli.
Selama kunjungan, Mak Temuk tidak hanya berbagi kisah perjalanan hidup dan pengalaman sebagai penari Gandrung, tetapi juga memberikan pelatihan langsung kepada anak-anak penari Gandrung di desa tersebut. Para peserta tampak antusias mengikuti gerakan demi gerakan yang diajarkan oleh Mak Temuk.
"Saya senang bisa berbagi pengalaman dan ilmu kepada generasi muda. Gandrung bukan sekadar tarian, tetapi juga warisan budaya yang harus kita jaga bersama," kata Mak Temuk dengan penuh semangat.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan penampilan tarian Gandrung oleh anak-anak Desa Dadapan sebagai bentuk penghormatan kepada Mak Temuk. Kunjungan ini diharapkan dapat membangkitkan semangat pelestarian budaya tradisional di kalangan generasi muda Banyuwangi, khususnya di Desa Dadapan.
Pewarta: padelreza, iks
Editor: R@fiq
Copyright (Redaksi Media Indonesia Times)
Posting Komentar