no fucking license
Bookmark

Tegaldlimo Menanam: Jagung Serentak untuk Ketahanan Pangan Nasional

Pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2025 dimulai pukul 08.30 wib dilaksanakan kegiatan penanaman jagung serentak, dalam rangka mendukung program Ketahanan Pangan Nasional bertempat di lahan Perum Perhutani petak 127 BKPH Blambangan Alas Purwo
GLOBE NASIONAL -Tegaldlimo, 12 Februari 2025 – Langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan kembali dilakukan di Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi. Pada Rabu pagi, mulai pukul 08.30 WIB, penanaman jagung serentak dilaksanakan di lahan Perum Perhutani petak 127 BKPH Blambangan Alas Purwo. Kegiatan ini merupakan bagian dari program satu juta hektar jagung nasional yang dicanangkan pemerintah untuk memperkuat swasembada pangan.

Dengan dasar Surat Polsek Tegaldlimo Nomor B/30/II/KEP/2025/Polsek tertanggal 10 Februari 2025, kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol kebersamaan tetapi juga strategi konkret dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di Indonesia.

Sinergi dari Berbagai Elemen: Pemerintah, TNI-Polri, dan Petani Bersatu

Hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh penting, di antaranya:
Kapolsek Tegaldlimo IPTU Sadimun, S.H.
Danramil Tegaldlimo KAPTEN INF Gunoto
Eko Iswanto, S.E. (Kasi PMK, mewakili Camat Tegaldlimo)
Noviani Utami (Kepala Seksi 1 SPTN Alas Purwo)
Sukwanto (Aspers BKP Banyuwangi Selatan)
Dodik Dwi A (BPP Kecamatan Tegaldlimo)
Saiful (Mantri KWRH Alas Purwo)
Sunyono (Ketua Kelompok Tani Hutan "Purwo Maju Sejahtera")
Wahono (Mantri BKPH Blambangan)
Saiful Anam (KRPH Kedunggebang)
Jumadi (Tokoh Adat Alas Purwo)
Gakpoktan Hutan dan 15 petani lainnya.

Acara dibuka secara resmi pukul 09.20 WIB, dilanjutkan dengan penanaman jagung secara simbolis oleh jajaran Forpimka Tegaldlimo, stakeholder, dan kelompok tani.

Dukungan Penuh dari Pemerintah dan Aparat

Kapolsek Tegaldlimo, IPTU Sadimun, dalam sambutannya menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari strategi ketahanan pangan nasional.
"Terima kasih kepada TNI, Forpimka, dan semua pihak, khususnya kelompok tani hutan, yang telah mendukung program penanaman satu juta hektar jagung ini. Ini adalah langkah konkret untuk memastikan ketersediaan pangan bagi bangsa," ujarnya.

Beliau juga menambahkan bahwa lahan seluas 20 hektar ini akan mendapatkan pengawasan dalam distribusi pupuk dan perawatan tanaman. Polri siap memastikan distribusi pupuk berjalan lancar dan tidak ada kendala di lapangan.

Senada dengan itu, Dodik Dwi A dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Tegaldlimo menjelaskan bahwa pihaknya menyediakan bibit jagung Hibrida F-1 PERTIWI-6 sebagai sampel, dengan rencana distribusi lebih luas di masa mendatang. Selain itu, BPP juga memberikan pupuk cair organik Sugih Tani dari PT ECO AGRO MANDIRI untuk mendukung pertumbuhan tanaman.

"Kami berharap petani dapat beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik agar pertanian lebih berkelanjutan," ujar Dodik Dwi A dalam sosialisasi yang digelar usai penanaman.

Teknis Penanaman dan Harapan Masa Depan

Bahwa dalam penanaman jagung ini, berada di lahan seluas 20 hektar Perum Perhutani petak 127 BKPH Blambangan Alas Purwo dan penanaman jenis bibit jagung menggunakan merk jagung Hibrida F-1 PERTIWI-6 sebanyak 1 kg, serta Sosialisasi dan pemberian Pupuk Cair organik merk Sugih Tani 1 Liter dari PT. ECO AGRO MANDIRI. sebanyak 3 dus kepada para petani
Jagung yang ditanam pada lahan ini menggunakan bibit Hibrida F-1 PERTIWI-6 sebanyak 1 kg. Selain itu, petani juga mendapatkan 3 dus pupuk cair organik Sugih Tani (1 liter per dus) untuk membantu pertumbuhan tanaman.

Pemerintah setempat menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen Presiden RI dalam mengurangi ketergantungan impor pangan. Selain mendukung swasembada jagung, program ini juga diharapkan memberikan dampak positif bagi petani lokal dengan hasil panen yang lebih baik.

Ketahanan Pangan: Bukan Sekadar Program, tetapi Kebutuhan Nasional

Penanaman jagung di Tegaldlimo bukan hanya tentang menanam bibit di tanah, tetapi juga menanam harapan bagi kemandirian pangan Indonesia. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan koordinasi lintas sektor, program ini diyakini bisa menjadi solusi atas ancaman krisis pangan di masa depan.

Seusai acara, kegiatan ditutup dengan sosialisasi penggunaan pupuk organik, sebagai langkah awal untuk mendorong petani agar beralih ke metode pertanian yang lebih ramah lingkungan.

Dengan berakhirnya kegiatan pukul 10.10 WIB, acara ini tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga menjadi bukti bahwa ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama—dari pemerintah, aparat, hingga petani yang menjadi garda terdepan dalam menjaga ketersediaan pangan negeri ini. 

COPYRIGHT &POLSEK TEGALDLIMO

Posting Komentar

Posting Komentar