no fucking license
Bookmark

Trump Sebut Rusia Punya ‘Kartu’ dalam Negosiasi Perang Ukraina, Kecam Zelensky

 

Tangkapan layar YouTube White House
DONALD TRUMP - Tangkapan layar YouTube White House pada Senin (17/2/2025) yang menunjukkan presiden Trump Berpartisipasi dalam Upacara Pelantikan Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS pada Jumat (14/2/2025). Rusia disebut Presiden AS Donald Trump memiliki kartu dalam negosiasi untuk mengakhiri perang di Ukraina. Washington, D.C. – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali membuat pernyataan kontroversial terkait perang di Ukraina. Dalam sebuah wawancara, Trump menyebut bahwa Rusia memiliki keunggulan dalam negosiasi perdamaian karena telah menguasai banyak wilayah.pada Senin (17/2/2025) menunjukkan Trump berpartisipasi dalam upacara pelantikan Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS. Namun, dalam pernyataan terbarunya, ia menegaskan bahwa Rusia memiliki posisi lebih kuat dalam menentukan akhir perang di Ukraina

GLOBE NASIONAL -Washington, D.C. – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait perang di Ukraina. Dalam keterangannya pada Rabu (19/2/2025), Trump menyebut bahwa Rusia memiliki ‘kartu’ dalam negosiasi apa pun untuk mengakhiri perang, karena telah menguasai banyak wilayah.

"Saya pikir Rusia ingin perang ini berakhir. Namun, mereka punya sedikit kartu karena mereka telah merebut banyak wilayah," ujar Trump kepada wartawan, dikutip dari Al Arabiya.


Guncang Kyiv dan Sekutu Eropa

Pernyataan Trump ini langsung mengguncang Ukraina dan para pendukungnya di Eropa. Pasalnya, Washington selama ini menjadi pilar utama dalam mendukung Ukraina, baik dalam pendanaan maupun pengiriman persenjataan.

Namun, Trump yang tengah berupaya kembali ke Gedung Putih justru membuka peluang dialog dengan Moskow, yang dikhawatirkan bisa menghasilkan kesepakatan damai yang tidak menguntungkan bagi Kyiv.

Serang Zelensky soal Pemilu

Tak hanya soal negosiasi perang, Trump juga melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dalam unggahan di media sosial, ia menyindir Ukraina yang hingga kini belum menggelar pemilu akibat perang dan status darurat militer.

Dalam pidatonya di hadapan para eksekutif bisnis di Miami—dalam acara yang diselenggarakan oleh dana kekayaan negara Arab Saudi—Trump menyebut Zelensky telah melakukan “pekerjaan yang buruk” dalam memimpin Ukraina.

Pernyataan ini menambah ketegangan di tengah situasi geopolitik yang sudah panas. Sejumlah analis menilai, sikap Trump yang condong membuka pembicaraan dengan Rusia berpotensi mengubah arah kebijakan AS terhadap Ukraina, terutama jika ia kembali berkuasa pada Pilpres 2024.

Posting Komentar

Posting Komentar