![]() |
Azam Khan menyempatkan diri menggelar aksi sosial dengan membagikan takjil dan santunan kepada anak-anak yatim |
RUU TNI: Hanya Retorika, Bukan Prioritas
Dalam wawancara dengan mediaglobenasional.com, Azam Khan menilai bahwa RUU TNI yang baru saja disahkan bukanlah hal yang luar biasa. Menurutnya, rancangan undang-undang ini hanyalah kelanjutan dari kebijakan era Presiden Joko Widodo dan tidak memiliki dampak signifikan bagi rakyat.
"Ini bukan soal kolonel ke bawah, tetapi bagaimana jenderal-jenderal bisa semakin menguasai jabatan strategis. Kalau kita tidak hati-hati, negeri ini akan dikuasai oleh segelintir elit yang semakin rakus," tegas Azam.
Ia juga menegaskan bahwa yang jauh lebih mendesak saat ini adalah pemberantasan korupsi dan reformasi di tubuh Polri. Menurutnya, mafia ekonomi yang selama ini menguasai negeri harus segera diberantas agar rakyat bisa hidup lebih sejahtera.
Korupsi Ratusan Triliun dan Mafia yang Tak Tersentuh
Azam Khan menyoroti skandal besar yang telah merugikan negara hingga ribuan triliun rupiah, seperti korupsi di sektor timah (Rp300 triliun) dan Pertamina (Rp1.000 triliun). Ia mengecam pemerintah yang terkesan membiarkan mafia ekonomi dan koruptor tetap berkeliaran bebas.
"Prabowo, jangan hanya omong kosong! Jangan biarkan 9 naga yang merapat ke lingkaran kekuasaan terus menguasai aset negara! Mereka sudah kaya raya, tetapi masih rakus dan tamak!" serunya.
Azam menegaskan bahwa jika Presiden Prabowo Subianto tidak segera mengambil langkah tegas, maka rakyat akan semakin kehilangan harapan terhadap kepemimpinannya.
"Rakyat sedang kesulitan, harga pangan naik, ekonomi berat, sementara pejabat dan oligarki terus berpesta. Ini penghinaan terhadap negeri ini!"
Reformasi Polri: Polisi Harus Bersih dari Mafia
Di tengah perbincangan soal korupsi, Azam juga menyoroti reformasi Polri. Menurutnya, Polri saat ini masih banyak yang menjadi beking bandar judi dan kelompok mafia lainnya.
"Kasus seperti Sambo CS membuktikan bahwa mafia sudah masuk ke institusi negara. Bandar judi besar di Indonesia dilindungi oleh oknum aparat. Kalau ini tidak diberantas, negara ini akan benar-benar jadi sarang mafia!" tegasnya.
Ia juga menyoroti kasus penembakan yang melibatkan oknum TNI saat razia sabung ayam di Lampung, yang menurutnya mencerminkan ketidakseimbangan kekuasaan antara Polri dan TNI serta buruknya koordinasi antarinstansi.
Aset Koruptor Harus Disita, Hukuman Mati untuk Perampok Uang Rakyat
Lebih lanjut, Azam Khan mendesak pemerintah agar menyita seluruh aset koruptor dan mengalihkannya untuk kepentingan rakyat.
"Jangan hanya sekadar omongan, saya ingin melihat Prabowo berani bertindak! Semua aset koruptor harus disita! Jika perlu, mereka dihukum mati! Bagaimana bisa maling ayam dihajar habis-habisan, sementara maling triliunan bisa hidup mewah?" cetusnya.
Azam menegaskan bahwa tanpa keberanian menghadapi mafia dan koruptor, pemerintahan ini akan terus gagal memperbaiki kondisi bangsa.
Berbagi di Tengah Perlawanan
Meskipun menyampaikan kritik keras, Azam Khan tetap menunjukkan sisi kepeduliannya. Sebagai pemimpin Sweet Models, ia kembali mengadakan aksi sosial dengan membagikan takjil dan santunan kepada anak-anak yatim piatu di Sumenep.
"Kita harus tetap berbagi meskipun kondisi negeri ini sedang kacau. Ramadan adalah momen untuk menguatkan solidaritas dan membangun harapan bagi mereka yang membutuhkan," ujarnya.
Namun, di balik senyum anak-anak yatim yang menerima santunan, Azam Khan tetap mengingatkan bahwa negeri ini sedang berada dalam ancaman para mafia.
"Kalau rakyat diam, mereka akan terus menjadi sapi perah para oligarki. Kita tidak bisa membiarkan negara ini dirampok terus-menerus!" pungkasnya.
Sumber: KONTRA’SM, Azam Khan
Lokasi: Sumenep, Madura
Tanggal: 23 Maret 2025
Posting Komentar