no fucking license
Bookmark

Gilang: “Ibu Tetap Jadi Rumah Terbaik Kami, Meski Tanpa Sosok Bapak Lagi"

Dalam hangatnya suasana ulang tahun ke-50 Nita Purnama Sari, sang putra, Gilang, memeluk ibunya dengan penuh kasih. Momen sederhana, namun sarat makna. Di pelukan itu, tersimpan cerita perjuangan, kekuatan seorang ibu, dan cinta yang tak lekang oleh waktu
GLOBE NASIONAL -Banyuwangi, Suasana haru dan penuh cinta menyelimuti perayaan ulang tahun ke-50 Nita Purnama Sari, Selasa malam (15/04), di kediamanya di Dusun Sukorejo, Desa Sukomaju, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi.

Dalam acara yang penuh kekeluargaan itu, Gilang, sang putra sulung, tampak memeluk ibunya dengan penuh rasa hormat dan bangga. Ia menyampaikan ucapan ulang tahun yang membuat banyak tamu terdiam dan tersentuh.

“Ibu tetap jadi rumah terbaik kami. Meski hidup kami tak lagi ditemani sosok ayah, tapi semangat dan kasih sayangnya Ibu nggak pernah berubah,” ujar Gilang, sambil memeluk erat sang bunda.

Gilang menyampaikan bahwa perjalanan ibunya hingga usia 50 tahun bukanlah hal biasa. “Buat kami, Ibu adalah perempuan kuat yang tidak hanya membesarkan kami, tapi juga menjaga martabat keluarga, walaupun tanpa kepala rumah tangga lagi,” ujarnya.

Acara yang dihadiri oleh ratusan warga, tokoh masyarakat, serta kerabat dekat itu juga diwarnai oleh hiburan dari para seniman lokal, termasuk artis lucu khas Banyuwangi yang membuat gelak tawa tak putus hingga malam hari. Hidangan prasmanan khas Jawa Timur tersaji di sepanjang acara.

Dari sate ayam hingga ikan bakar, dari crispy ayam pedas sampai sajian khas Jawa Timuran — semuanya tersaji lengkap di meja prasmanan. Tak sekadar makanan, tapi rasa syukur yang dibagikan dalam balutan cita rasa rumahan
Warga sekitar mengenal Nita Purnama Sari sebagai sosok yang ramah, tegas namun penuh kelembutan. “Beliau orangnya sederhana, tapi kalau ngobrol bisa bikin adem. Jarang-jarang orang bisa begitu,” ucap salah satu warga yang hadir.

Meski tidak lagi menjalani peran sebagai pendamping seorang yang dahulu berdinas, Nita tetap dikenal sebagai figur ibu yang menjaga nilai disiplin, ketegasan, dan kebersahajaan.

“Yang penting itu bersyukur dan tetap berguna untuk orang lain,” ucap Nita dengan senyum hangat saat ditanya harapannya di usia emas.

Di usia ke-50 tahun, ia tak meminta banyak. Hanya ingin tetap sehat, menjaga silaturahmi, dan menjadi sumber semangat bagi anak-anak dan lingkungannya. ]sg]

Posting Komentar

Posting Komentar