no fucking license
Bookmark

Suasana Penuh Semangat di Kaotan: Ratusan Ibu-Ibu Antusias Ikuti Workshop Perlindungan Perempuan dan Anak

 

mediaglobenasional.con /Acara: Workshop Perempuan: Perlindungan dari Kekerasan Perempuan dan Anak

MEDIA GLOBE NASIONAL -Banyuwangi — Ratusan perempuan memenuhi tenda besar berwarna putih dan kuning yang berdiri di halaman rumah warga di Desa Kaotan, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jumat (17/10/2025) siang. Mereka duduk rapi di bawah spanduk bertuliskan “Workshop Perempuan dan Anak” yang digelar oleh Dinas Sosial Kabupaten Banyuwangi.

Acara ini menghadirkan Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi, Marifatul Kamila, S.H., sebagai narasumber, serta Kepala Dinas Sosial Banyuwangi, Ibu Henik Setyorini, A.P., M.Si bersama Kepala Desa Kaotan yang turut memberikan sambutan.

Doa pembuka dipimpin oleh Hj. Yani, memohon agar kegiatan ini mendapatkan ridho Allah SWT. Acara dimulai pukul 13.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 14.28 WIB, disertai suasana penuh kehangatan dan tawa para peserta — hampir seluruhnya perempuan dari berbagai dusun di Kaotan.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Sosial Henik, A.P., M.Si. menjelaskan bahwa perlindungan perempuan dan anak tidak hanya soal kekerasan fisik, tetapi juga psikis dan sosial.

“Siapa yang dilindungi? Dari apa perlindungannya? Dari kekerasan — baik fisik maupun psikis. Kadang bukan dipukul, tapi direndahkan, disepelekan, diolok-olok karena dianggap lemah,” ujarnya dari depan tenda.

Marifatul Karmila SH, anggota DPRD dari Komisi I, tampil sederhana tapi berwibawa. Kehadirannya bukan sekadar simbol, tapi sebagai “bunda” yang turut mendengar denyut kehidupan perempuan akar rumput.
Suasana makin hangat saat Marifatul Kamila, S.H., Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi, naik ke podium. Dalam penyampaiannya, ia menekankan pentingnya kesadaran perempuan untuk berani bicara dan melapor jika mengalami kekerasan.

“Kalau ada suaminya yang keras, laporkan pada kepala desa,” tegasnya, disambut sorak dan tawa para ibu yang memenuhi tempat duduk.

Marifatul juga menyoroti bahwa masalah dalam rumah tangga sering berawal dari faktor ekonomi dan pihak ketiga. Ia menegaskan, perempuan harus saling menguatkan dan tidak membiarkan kekerasan menjadi hal yang dianggap wajar.

“Anak-anak kita juga harus dilindungi. Mereka masa depan Banyuwangi,” tuturnya menutup sambutan.

Acara ini terasa istimewa karena seluruh tokoh yang hadir — mulai dari Kepala Dinas Sosial, anggota DPRD, hingga tokoh masyarakat — semuanya adalah perempuan-perempuan tangguh. Dari tenda yang sederhana di Kaotan, semangat pemberdayaan itu terasa nyata.

[fiq]

Posting Komentar

Posting Komentar