TUJUAN

Redaksimediaglobe
... menit baca
Dengarkan
MEDIA GLOBE - Kacau! Begitulah gambaran keadaan dunia ini. Saat ini. Menurutku. Di dunia nyata orang berjalan tapi tak mengarah ke tujuan yang ingin dicapai. Orang tertawa tapi tak tahu apa yang sedang ditertawakan. Bahkan ia tak benar-benar tahu perlukah ia tertawa. Orang mengangis tapi tak faham apa yang sebenarnya ia tangisi. Bahkan ia sendiri tak bisa mengenali yang keluar dari matanya air mata atau air mineral.
Di dunia maya orang beradu pandai seolah dia yang paling goblok. Padahal pandai dan goblok hanya terpisah oleh selembar kain tipis tembus pandang. Sama-sama tidak jelas. Orang menghakimi tanpa pernah benar-benar mempelajari apa yang sedang ia hakimi, alih-alih mengetahui sendiri asal-usul masalah yang membuatnya merasa wajib menjadi hakim.
Di alam fikiran orang terus membumbung sampai tak tahu harus turun lewat jalan mana. Alam fikiran adalah alam terluas dari mikrokosmos semesta bernama manusia. Jauh lebih luas dari yang bisa ia tangkap dengan lima indera. Jika tak hati-hati dan cukup bekal dalam bertualang, maka tersesat mendekati niscaya.
"Apakah kekacauan semesta ini adalah tujuan setiap manusia?" Jika enam miliar manusia di bumi menghadapi soal ujian dengan pertanyaan demikian, saya yakin lebih dari 80% akan menjawab "tidak". Tapi kenapa saat melihat kekacauan, manusia bukan berusaha menemukan jalan untuk merajut damai? Kenapa justru membuat ribuan kekacauan di dalam kekacauan? Karena manusia terlanjur melanglang buana di alam fikiran sementara rantang berisi perbekalan lupa mereka bawa. Atau, memang sengaja rantangnya ditinggal? Saya rasa memang ada yang demikian. (Kang Juli Ailepyu/ GLOBENEWS)