Dugaan Pelanggaran Konstitusi dan Penghianatan Demokrasi dalam Sengketa Pemilu Presiden Indonesia

Amin - Anies +Muhaimin bersama Tim Hukum

Dugaan pelanggaran konstitusi dan penghianatan terhadap demokrasi rakyat Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Azam Khan, perwakilan dari Tim Hukum 01

JAKARTA - MEDIA GLOBE NASIONAL - Sidang sengketa Pemilu Presiden di Mahkamah Konstitusi (MK) ternyata tidak hanya berkutat pada angka-angka dugaan kecurangan, melainkan juga menyorot dugaan pelanggaran konstitusi dan penghianatan terhadap demokrasi rakyat Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Azam Khan, perwakilan dari Tim Hukum 01.

"Ini jauh lebih dahsyat dari sekadar kecurangan angka-angka. Ada pelanggaran konstitusi dan penghianatan terhadap demokrasi rakyat Indonesia yang terjadi secara terang-terangan," tegas Azam Khan dalam wawancara dengan GLOBE.

Menurut Azam, selama proses Pemilu di Indonesia, banyak tokoh akademisi dan profesional yang menganggap Pemilu kali ini sebagai yang terburuk. Bahkan, ia menyoroti keterlibatan Presiden Joko Widodo yang dianggap "ikut campur" dalam proses Pemilu.

"Ini parah banget. Putusan MK yang kontroversial, serta keputusan DKPP yang tidak memecat Ketua KPU, menunjukkan adanya dugaan pelanggaran prinsip-prinsip pemilu yang demokratis," ujar Azam dengan nada keprihatinan.

Tim Hukum 01 ini, Azam Khan meyakini bahwa terdapat bukti-bukti kuat terkait dugaan penghianatan terhadap demokrasi rakyat Indonesia dalam Pemilu kali ini. Mereka berharap agar proses hukum dan pengawasan Pemilu dapat berjalan secara adil dan transparan demi menjaga integritas demokrasi di negeri ini. (*)