Padang Bulan, Kecamatan Singojuruh: Mengungkap Fenomena Bisnis Lendir yang Masih Marak

 

Elpiji Langka, Warga Sungai Sipai Terpaksa Mencari di Kabupaten Lain

mediaglobenasional.com

Martapura, Banjar, Kalsel -Keresahan menyelimuti warga Sungai Sipai, Martapura, Banjar. Elpiji 3 kg, kebutuhan pokok bagi masyarakat, kian langka di wilayah mereka. Harga melambung tinggi, mencapai Rp 45 ribu per tabung, jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 18 ribu.

"Dua minggu ini Elpiji 3 kg langka, Mas," keluh seorang warga asli Sungai Sipai saat diwawancarai langsung oleh wartawan (11/06). "Yang tidak langka harganya Rp 45 ribu, itu pun kadang susah. Kalau ada pun, harganya Rp 45 ribu," imbuhnya.

Warga semakin terbebani dengan kelangkaan ini. "Dari Martapura ke Banjarmasin itu butuh waktu satu jam, itu pun dapatnya harga yang 45 ribu," ungkap warga tersebut.

Kelangkaan ini tak hanya menyulitkan warga , tetapi juga para pedagang kecil, seperti pembuat pentol, yang setiap hari membutuhkan elpiji 3 kg. "Kasihan pedagang seperti pembuat pentol yang tiap hari butuh Elpiji 3 kg," kata warga tersebut.

"Kami pasrah, tidak apa 45 ribu asalkan ada," tambahnya.

Pangkalan elpiji pun tak lagi bisa diandalkan. "Pangkalan pun sekarang tidak bisa diandalkan oleh warga sekitar," jelas warga tersebut.

Warga Sungai Sipai berharap pemerintah setempat segera turun tangan untuk mengatasi kelangkaan elpiji ini. "Kami harap pada pemerintah setempat supaya mengontrol kenapa hal ini bisa terjadi," pinta warga tersebut.

Kelangkaan elpiji di Sungai Sipai menjadi pengingat pilu bagi kita semua. Bahwa di tengah hiruk pikuk politik, rakyat kecil masih terjebak dalam kesulitan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah setempat terkait kelangkaan elpiji di Sungai Sipai. Diharapkan agar pemerintah segera mengambil langkah konkrit untuk mengatasi masalah ini dan memastikan kebutuhan pokok rakyat terpenuhi.(@rf/MGN)

Related Posts