![]() |
 |
Warga Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul para tokoh sesepuh desa. Acara ini juga bertepatan dengan tujuh hari wafatnya Kepala Desa Mangir, Gus Muhammad Sholeh.
GLOBE NASIONAL - Banyuwangi, 6 Oktober 2024 – Pada hari Minggu ini, ratusan warga Desa Mangir berkumpul di pelataran masjid desa untuk menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Momen tahunan ini juga dirangkai dengan peringatan haul dua tokoh besar yang telah berjasa bagi desa tersebut, yakni KH Abdul Hamid dan KH Abdullah Harun Alwi. Tak hanya itu, suasana duka masih terasa karena acara ini bertepatan dengan peringatan tujuh hari meninggalnya Kepala Desa Mangir, Gus Muhammad Sholeh.
![]() |
| Perpaduan Antara Maulid Nabi dan Haul Sesepuh Desa : Rangkaian Acara: Doa, Dzikir, dan Tausiyah |
Acara peringatan ini bukan hanya sekadar ritual keagamaan, namun juga menjadi simbol ikatan batin masyarakat dengan para tokoh yang telah berjasa membangun Desa Mangir secara spiritual dan sosial. Haul KH Abdul Hamid ke-34 dan KH Abdullah Harun Alwi ke-20 menjadi momentum bagi warga untuk mengenang jasa dan keteladanan mereka. Kedua tokoh tersebut dikenal sebagai ulama kharismatik yang semasa hidupnya aktif membimbing masyarakat, memperkuat ajaran agama, dan menjadi penjaga harmoni di Desa Mangir.
Selain itu, peringatan tujuh hari wafatnya Gus Sholeh menambah kesakralan acara ini. Gus Sholeh, sosok kepala desa yang disayangi warga, dikenal sebagai figur pemimpin yang ramah dan selalu mengedepankan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan. Beliau juga sering terlihat berbaur dengan warga, bahkan dalam kegiatan kecil seperti kerja bakti. Bagi masyarakat Desa Mangir, Gus Sholeh adalah simbol pemimpin yang selalu hadir di tengah-tengah mereka, membawa semangat gotong-royong dan persaudaraan.
Acara diawali dengan pembacaan dzikir dan doa bersama, dilanjutkan dengan tausiyah yang diisi oleh beberapa tokoh agama setempat. Dalam tausiyah tersebut, para ulama mengingatkan pentingnya meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dan para sesepuh desa. KH Abdullah, salah satu tokoh yang memberikan ceramah, menyampaikan bahwa mengenang jasa para pendahulu bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga pengingat bagi generasi muda untuk terus menjaga nilai-nilai yang diwariskan.
“Nilai-nilai keteladanan Nabi Muhammad SAW dan para ulama seperti KH Abdul Hamid dan KH Abdullah Harun Alwi harus terus kita pegang. Jangan sampai kita hanya sekadar memperingati tanpa memahami makna di balik peringatan ini,” ungkap KH Abdullah dalam ceramahnya.
Doa bersama pun dilanjutkan, dipimpin oleh sesepuh desa yang turut mendoakan almarhum Gus Sholeh agar mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan. Suasana haru menyelimuti warga, banyak dari mereka yang tak kuasa menahan air mata mengenang sosok pemimpin desa yang baru saja berpulang.
![]() |
| Kebersamaan yang Kental dan Harapan Masa Depan |
Acara ini tak hanya mempertemukan warga dalam nuansa spiritual, tetapi juga mempererat kembali jalinan sosial di Desa Mangir. Generasi tua dan muda turut hadir bersama, merasakan kedekatan dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong-royong. Di tengah pesatnya perubahan zaman dan arus modernisasi, acara seperti ini menjadi oase yang mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga tradisi dan warisan leluhur.
Bagi para pemuda, acara ini menjadi ajang belajar langsung dari para sesepuh. Seperti diungkapkan oleh salah seorang pemuda, Ahmad, yang mengaku sangat terkesan dengan peringatan ini. “Kami belajar banyak dari acara ini, terutama tentang pentingnya saling menghargai dan menjaga nilai-nilai kearifan lokal. Para sesepuh kita mengajarkan bahwa kebersamaan dan gotong-royong adalah pondasi utama desa ini,” ujar Ahmad.
Di penghujung acara, warga bersama-sama mengadakan jamuan makan sederhana, sebagai bentuk syukur dan kebersamaan. Jamuan ini mencerminkan nilai gotong-royong yang masih hidup di tengah masyarakat, di mana semua hidangan disiapkan oleh warga secara sukarela.
Dengan selesainya acara, harapan besar juga digantungkan oleh warga Desa Mangir agar nilai-nilai keteladanan dari Nabi Muhammad SAW dan para tokoh yang telah berpulang terus hidup dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka berharap agar generasi muda tidak hanya mengenang, tetapi juga mengambil pelajaran dari para pendahulu mereka untuk membangun masa depan yang lebih baik.
“Semoga dengan acara ini, kita semua bisa semakin erat, dan Desa Mangir terus menjadi desa yang harmonis dan penuh keberkahan,” tutup salah satu tokoh desa di akhir acara, menutup peringatan dengan doa bersama yang penuh harap. [ikrom]







Posting Komentar