GLOBE NASIONAL - Boyolali, 2 November 2024 - Seorang pemilik usaha susu di Boyolali menghadapi situasi yang mengejutkan ketika tiba-tiba didatangi oleh petugas pajak dan ditagih sebesar Rp2 miliar. Setelah proses panjang, jumlah itu akhirnya disesuaikan menjadi Rp670 juta, namun tak mampu menyelamatkan bisnisnya dari ancaman kehancuran. Kini, usahanya terpaksa tutup, dan rekening tabungan usahanya diblokir. Tragisnya, sebagian besar dana di rekening tersebut adalah milik 1.300 peternak sapi yang bekerja sama sebagai mitra usaha.
Kejadian ini menyulut reaksi keras dari masyarakat di media sosial. Salah satu pengguna, @Muhayya__, menulis, “Omsetnya aja gak ada 2 miliar kok bisa pajaknya 2 miliar.” Sementara itu, akun @PerlukahViral mempertanyakan klarifikasi pihak pajak dan menyebutkan akun-akun pejabat terkait untuk merespons.
Banyak yang mengkritik sistem perpajakan yang terkesan menekan pelaku usaha mikro dan kecil. Pengguna akun @stobsjr mencuit, "Orang pajak sering memaksakan seolah pengusaha sudah paham aturan yang seabrek. Makanya banyak yang takut buka usaha, bukan karena tidak mau bayar pajak." Kritik lainnya datang dari akun @Cuterabbit3007 yang menyatakan, "Negara punya semakin banyak cara untuk menindas rakyat dan membunuh UMKM."
Ironisnya, usaha ini tidak hanya menjadi mata pencaharian pemiliknya, tetapi juga menggantungkan nasib 1.300 peternak sapi di sekitar. Pemerintah yang seharusnya melindungi rakyat justru terlihat "memalak" para pelaku usaha kecil. Beberapa pengguna Twitter bahkan meminta agar pemerintah segera mengambil tindakan, termasuk memberikan kelonggaran atau bantuan kepada pemilik usaha yang tertekan oleh tagihan pajak yang terkesan berlebihan.
Tagihan pajak sebesar ini, terutama bagi usaha yang omsetnya bahkan tidak mendekati angka tersebut, mengundang pertanyaan besar. Apakah keadilan benar-benar diterapkan dalam penerapan pajak, atau ini hanya strategi "berdasi" untuk menekan yang lemah? [™]
Posting Komentar