![]() |
Azam Khan Soroti Prabowo Batalkan Aturan Gas 3 Kg yang Dibuat Bahlil |
Menurut Azam, kebijakan pembelian LPG dengan sistem baru tidak hanya menyusahkan, tetapi juga telah merenggut nyawa.
"Seorang ibu di Pamulang meninggal dunia saat antre gas 3 kg. Ini bukan sekadar kelalaian, tapi bisa dikategorikan sebagai pidana. Dalam KUHP Pasal 359, ada unsur dolus, yaitu seorang pemimpin yang membuat kebijakan hingga menyebabkan kematian rakyat. Bahkan bisa ditarik ke Pasal 338 tentang hilangnya nyawa," ujar Azam.
Ia pun mempertanyakan sikap Bahlil setelah peristiwa tersebut.
"Apakah Bahlil mengucapkan 'Innalillahi wa inna ilaihi raji’un'? Apakah dia datang melayat? Tidak. Padahal nyawa rakyat yang hilang akibat kebijakan yang ia buat," kritiknya.
Dari Gas 3 Kg ke Isu Politik: Bahlil dalam Sorotan
Azam Khan juga menyinggung rekam jejak politik Bahlil yang dinilai sarat kepentingan. Ia menyebut Bahlil sebagai figur yang turut mendorong wacana tiga periode Jokowi serta pendukung setia proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Kita tahu siapa Bahlil. Dia Ketua Umum Golkar yang mendukung tiga periode Jokowi. Dia juga yang mengatakan IKN itu harga mati, walau rakyat banyak yang menolak," ujarnya.
Tak hanya itu, Azam juga menyinggung kontroversi gelar doktor Bahlil dari Universitas Indonesia yang dianggap merusak kredibilitas kampus.
"UI tercemar gara-gara gelar doktor Bahlil yang penuh kontroversi. Mirip dengan isu ijazah palsu Jokowi di UGM," sindirnya.
Lebih jauh, ia menyoroti beredarnya foto Bahlil yang diduga sedang mengonsumsi minuman beralkohol.
"Ada foto yang beredar. Apakah itu benar atau tidak, silakan publik menilai. Tapi fakta bahwa itu viral menunjukkan ada keresahan," tambahnya.
Selain itu, Azam juga menyinggung dugaan adanya kudeta terselubung di tubuh Golkar, yang menurutnya tak lepas dari campur tangan Bahlil dan sosok Mulyono.
"Bahlil ini pernah menyebut Jokowi sebagai 'Raja Jawa yang luar biasa'. Hati-hati, pesan politiknya dalam. Sosok seperti ini perlu diawasi," tegasnya.
Harapan Azam Khan: Prabowo Harus Pecat Bahlil
Azam Khan berharap Presiden terpilih Prabowo Subianto segera mengambil tindakan tegas terhadap Bahlil.
"Dengan kepekaan Prabowo, aturan yang dibuat Bahlil harus dikembalikan seperti semula. Biarkan rakyat beli LPG di pengecer, jangan dipersulit hanya di pangkalan hingga menimbulkan antrean panjang," ujarnya.
Bahkan, Azam secara gamblang meminta agar Bahlil dipecat dari jabatannya.
"Sebaiknya Bahlil dicopot saja. Kebijakannya berbahaya, tidak hanya dalam ekonomi tapi juga politik. Jika Prabowo ingin menunjukkan keberpihakan pada rakyat, ini salah satu langkah yang harus diambil," pungkasnya.
Kritik pedas Azam Khan ini menambah daftar panjang protes terhadap kebijakan LPG 3 kg yang dinilai membebani rakyat. Kini, publik menunggu apakah Prabowo benar-benar akan bertindak atau justru membiarkan kebijakan ini tetap berjalan. [*]
Posting Komentar