no fucking license
Bookmark

Azam Khan: Rakyat Berdaulat Bila Demokrasi, Konstitusi, dan Hukum Dilanggar

Foto / Azam Khan
"Jika demokrasi, konstitusi, dan hukum sudah rusak, saatnya rakyat bergerak memperbaikinya." – Azam Khan

GLOBE NASIONAL - Jakarta, 27 Februari 2025 – Azam Khan, seorang advokat dan aktivis terkenal di Indonesia, menyampaikan pandangannya yang tajam terkait kondisi demokrasi, konstitusi, dan hukum di negara ini. Dalam pernyataan yang ia buat, Azam Khan menegaskan bahwa jika ketiga pilar negara—demokrasi, konstitusi, dan hukum—telah diacak-acak dan tidak lagi dijalankan dengan baik, maka rakyatlah yang harus bergerak untuk memperbaikinya.

"Jika demokrasi dan konstitusi itu sudah diacak, dimatikan, maka butuh hukum yang harus muncul. Tapi kalau sudah hukum juga diabaikan, dikangkangi, sudah tidak lagi menjadi panglima, maka rakyatlah yang harus bergerak," ujar Azam Khan dengan tegas.

Menurut Azam Khan, rakyat memiliki kedaulatan berdasarkan pasal 2 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Ia mengingatkan bahwa "suara rakyat adalah suara Tuhan," yang berarti rakyat seharusnya menjadi kekuatan utama dalam negara, apalagi jika demokrasi dan hukum telah dihancurkan oleh pihak yang berkuasa.

Advokat yang dikenal dengan sikap kritisnya ini menegaskan bahwa ketika tiga hal tersebut—demokrasi, konstitusi, dan hukum—gagal melindungi rakyat, maka rakyat sendiri yang harus melakukan perlawanan. "Saat ini, rakyatlah yang sudah melakukan daulat. Jadi kita bukan cuma sekedar menghormati, mari bergabung melawan kekuasaan yang dzolim," tambahnya.

Azam Khan mengungkapkan bahwa jika sistem pemerintahan telah rusak, maka kewajiban untuk memperbaikinya ada di tangan rakyat. Ia menilai bahwa negara tidak dapat berjalan dengan baik jika ketiga pilar negara tersebut diabaikan oleh penguasa. Dalam pandangannya, jika elit politik dan penguasa terus mengabaikan aspirasi rakyat, maka tidak ada pilihan lain kecuali rakyat yang harus mengambil alih kontrol atas nasib bangsa ini.

Pernyataan Azam Khan ini hadir di tengah ketidakpuasan publik terhadap berbagai kebijakan yang dirasa tidak berpihak kepada rakyat. Banyaknya kasus korupsi yang melibatkan pejabat negara dan ketimpangan sosial yang semakin tajam, membuat suara kritis terhadap pemerintah semakin bergema di kalangan masyarakat.

Azam Khan juga mengingatkan bahwa "suara rakyat adalah suara Tuhan," yang artinya, menurutnya, jika suara rakyat diabaikan atau disingkirkan dalam sistem pemerintahan, maka hal tersebut akan membawa kerusakan pada negara dan masa depan bangsa. Menurutnya, inilah saatnya untuk kembali kepada dasar konstitusi dan menjalankan pemerintahan yang berlandaskan pada prinsip keadilan dan kesejahteraan untuk semua lapisan masyarakat.

Dalam wawancara tersebut, Azam Khan juga menegaskan bahwa Indonesia tidak bisa dibiarkan berjalan dengan cara yang salah. Jika demokrasi, hukum, dan konstitusi diabaikan, maka rakyat sebagai pemegang kedaulatan berhak untuk menggugat dan memperbaiki keadaan.  [*]


Posting Komentar

Posting Komentar