no fucking license
Bookmark

Azam Khan Sentil Prabowo: ‘Kalau Benar Menang karena Jokowi, Buat Apa Ada Mahkamah Konstitusi?!’

Azam Khan menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi yang sebelumnya menolak gugatan soal cawe-cawe Jokowi karena dianggap tak cukup bukti. "Hakim MK sudah bilang tidak ada bukti bahwa Jokowi intervensi Pilpres. Tapi sekarang, Prabowo sendiri yang bongkar? Ini pembuktian terbaik bahwa kekuasaan bisa membelokkan hukum sesuka hati!"
GLOBE NASIONAL -JakartaPernyataan Prabowo Subianto dalam HUT ke 17 Gerindra di Sentul, Jawa Barat Sabtu [ 15/02/2025 ] kemarin, bahwa kemenangannya di Pilpres 2024 berkat bantuan Jokowi memicu badai kritik. Salah satu yang paling keras menanggapi adalah advokat dan aktivis Azam Khan, yang menyebut pernyataan itu sebagai tamparan keras bagi Mahkamah Konstitusi (MK) dan ancaman bagi demokrasi.

Hakim MK Bilang Tak Ada Bukti, Prabowo Malah Ngaku?

Azam Khan geram. Ia mengingatkan bahwa sebelumnya Hakim MK Daniel Yusmic P. Foekh sudah menyatakan tidak ada bukti kuat bahwa Jokowi ‘cawe-cawe’ dalam Pilpres. "MK sudah menolak gugatan soal cawe-cawe Jokowi karena dianggap tidak ada bukti. Tapi sekarang, Prabowo sendiri yang bilang dia menang karena Jokowi? Ini apa namanya kalau bukan penghinaan terhadap hukum?" tegas Azam.

Ia menuding bahwa pernyataan Prabowo membuka kemungkinan bahwa keputusan MK hanya sekadar formalitas. "Kalau benar Prabowo menang karena Jokowi, buat apa kita repot-repot punya Mahkamah Konstitusi? Buat apa ada sidang gugatan pemilu kalau akhirnya aktornya sendiri mengaku ada intervensi kekuasaan?" katanya tajam.


Azam Khan: ‘Rakyat Dipermainkan, Demokrasi Dikubur!’

Bagi Azam Khan, pernyataan ini bisa menggiring opini publik bahwa Pilpres 2024 bukanlah pesta demokrasi yang jujur, melainkan hasil rekayasa politik tingkat tinggi. "Ini bukan sekadar blunder politik, ini adalah pengakuan yang bisa membunuh kepercayaan rakyat terhadap sistem pemilu kita!"

Ia juga mempertanyakan, jika benar Jokowi membantu kemenangan Prabowo, apa yang didapat sebagai imbalan? "Apakah ini berarti ada kesepakatan politik? Apakah ini awal dari Jokowi tetap berkuasa lewat jalur lain? Kalau benar, berarti kita sedang masuk ke era oligarki yang lebih terang-terangan!"

Jokowi Punya Rencana Lain?

Selain soal Pilpres, Azam Khan juga menyoroti dugaan bahwa Jokowi tidak akan benar-benar ‘pensiun’ setelah turun dari kursi presiden. Salah satu spekulasi yang berkembang adalah posisinya di Dewan Pengawas BUMN atau jabatan strategis lain yang bisa menjaga pengaruhnya tetap kuat di pemerintahan.

"Kalau benar Jokowi masih ingin bermain dalam kekuasaan, ini bukan sekadar transisi, tapi pergantian baju saja. Rakyat harus sadar, ini bukan soal peralihan kepemimpinan, tapi soal siapa yang tetap memegang kendali di belakang layar!" katanya.

Pernyataan yang Harus Dibayar Mahal?

Ucapan Prabowo dalam HUT Gerindra telah membuka luka lama soal kecurigaan pemilu yang tidak netral. Jika pernyataan ini benar, maka publik berhak menuntut kejelasan, dan bahkan mempertanyakan legitimasi Pilpres 2024. Namun, jika ini hanya kesalahan bicara, maka Prabowo telah menciptakan bom waktu yang bisa meledak sewaktu-waktu dan menghantam kredibilitasnya sendiri.

Azam Khan pun menegaskan bahwa rakyat harus tetap waspada. "Jangan sampai kita dibius oleh janji-janji manis, sementara di belakang layar, demokrasi kita sedang dijual ke kepentingan segelintir elite!"

Drama politik Indonesia kembali membara. Satu pernyataan Prabowo telah mengubah banyak hal—dan kini, pertanyaannya bukan lagi siapa yang menang Pilpres, tapi siapa sebenarnya yang sedang berkuasa?

Posting Komentar

Posting Komentar