no fucking license
Bookmark

Bentrok TNI-Polri di Tarakan: Oknum Yonif 614/RJP Serang Mapolres, Kaca Pecah, Pos Jaga Rusak

Foto yutub
MAPOLRES TARAKAN - Sejumlah oknum TNI diduga menyerang Mako Polres Tarakan pada Senin (24/2/2025) pukul 23.00 Wita. Mako Polres Tarakan diserang setelah terjadi pengeroyokan terhadap seorang anggota Yonif 614/RJP oleh sekitar lima polisi Polres Tarakan
GLOBE NASIONAL - Tarakan, 26 Februari 2025 – Situasi di Mako Polres Tarakan, Kalimantan Utara, berubah mencekam pada Senin (24/2/2025) malam. Sekitar 20 anggota Yonif 614/RJP diduga menyerang Mapolres Tarakan, merusak kaca pos jaga, dan memicu ketegangan antara aparat keamanan. Insiden ini disebut-sebut sebagai aksi balasan atas pengeroyokan seorang anggota TNI oleh lima anggota Polres Tarakan.

Ketegangan ini bermula pada Sabtu (22/2/2025), saat seorang anggota Yonif 614/RJP dikabarkan menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah anggota Polres Tarakan. Mediasi sempat dilakukan, dan polisi yang terlibat berjanji memberikan kompensasi Rp 10 juta untuk biaya pengobatan korban. Namun, janji itu tak kunjung dipenuhi, memicu kemarahan di kalangan anggota TNI.

Senin malam, situasi memanas. Sekitar 20 anggota Yonif 614/RJP mendatangi Mako Polres Tarakan dengan maksud mencari lima anggota polisi yang diduga terlibat dalam pengeroyokan. Namun, emosi tak terbendung. Batu melayang, kaca pos jaga pecah, pintu kantor rusak.

Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha langsung angkat bicara. Dalam keterangannya pada Rabu (26/2/2025), ia menyebut aksi ini sebagai bentuk spontanitas akibat ketidakpuasan atas penanganan kasus sebelumnya. "Dalam aksi tersebut terjadi pelemparan batu yang mengakibatkan kerusakan pada kaca dan pintu Pos Jaga serta beberapa kaca Mapolres Tarakan," ungkapnya, dikutip dari TribunKaltara.com.

Untuk meredam eskalasi, Kapolda Kaltara Irjen Pol Hary Sudwijanto bersama Pangdam VI/Mulawarman serta jajaran Forkopimda menggelar pertemuan. Mereka berkomitmen menyelesaikan masalah ini secara profesional dan berkeadilan guna menjaga hubungan antara TNI dan Polri di Kalimantan Utara.

Bentrok antar-aparat penegak hukum seperti ini bukan sekadar persoalan individu. Apa yang salah dalam koordinasi dan komunikasi internal antara TNI dan Polri? Kenapa mediasi tidak berjalan efektif sehingga memicu aksi nekat?

Peristiwa ini menjadi tamparan keras bagi sinergi dua institusi keamanan negara. Jika tak segera diselesaikan dengan bijak, bukan tak mungkin kasus serupa terulang—dan itu berpotensi mengganggu stabilitas keamanan di daerah perbatasan strategis seperti Tarakan.
Posting Komentar

Posting Komentar